Girls Before Flower

Annyeong Readers.. Llama balik nih.. ^,^

Kali ini llama bawa FF Girls Before Flower yang waktu itu udah llama kasih teaser-nya…

Oke… langsung saja.. Cekidot…

Hope you like it and…

Happy Reading.. ^,^

 

 

 

Author : Llamaunyu1809  a.k.a  Lee Eun Soo

Title : Girls Before Flower

Genre : Shojou Ai (Girl x Girl), Comedy, Romance

Rated : T ( belum kuat buat yang M ^_^)

Cast : Krystal Jung, Amber J. Liu as Lee EunYoung, Choi Sulli, Kwon Yuri, Im Yoon Ah, Jessica Jung, Park Luna

Sub cast: Find your self!!!

 

WARNING!!! GIRLS LOVE STORY

Don’t Like Don’t Read

Typo dan EYD bertebaran

 

 

CHAPTER 1

 

 

@SM International School

Pagi yang sangat cerah, burung-burung sedang sibuk dengan konsernya. Pohon-pohon ikut berjoget mengikuti irama. Suasana sekolah elit itu masih sepi dan baru segelintir siswa yang mulai memasuki halaman sekolah padahal sekarang bel masuk sudah hampir berkumandang. Salah satunya adalah seorang gadis cantik yang mengendarai skuter matic yang baru saja memasuki SM International School.

Krystal POV

Namaku Jung SooJung atau sering dipanggil Krystal, aku berasal dari keluarga sederhana namun bahagia. Kalian mau tau kenapa aku dipanggil Krystal? Ya, karena menurut teman-teman dan orang terdekatku bilang aku ini seperti Krystal yang berkilau, menurut mereka aku ini mendekati sempurna ya walaupun hanya kekayaan saja yang belum kumiliki.

Hari ini merupakan hari pertamaku menginjakkan kaki ditempat ini. Tempat yang lebih mirip istana dari pada sebuah sekolah. SM International School adalah nama tempat indah ini. Aku tak pernah menyangka jika aku bisa masuk ke dalam istana ini karena aku bukan berasal dari keluarga kaya. Aku masuk ke sekolah ini karena mendapatkan beasiswa. Aku memang selalu mendapatkan peringkat pertama di sekolah. Aku takut aku tak diterima di tempat ini karena kalian tau sendiri kan, ini merupakan sekolah elit dan sebagian besar murid disini merupakan anak orang kaya. Tapi aku tak memperdulikan itu, aku ke sini untuk menuntut ilmu jadi kenapa aku harus takut?

Akhirnya aku sampai di parkiran sekolah ini. Rata-rata kendaraan yang terparkir disini merupakan mobil mewah atau motor-motor mahal. Tapi aku cuek saja memarkirkan skuter matic-ku yang sederhana ini. setelah memarkirkan kendaraanku, aku pun berjalan memasuki sekolah ini namun langkahku terhenti di sebuah koridor yang terlihat sangat ramai oleh sekumpulan yeoja dan namja.

Suasana berubah menjadi rusuh semenjak kedatangan 4 orang yang mulai memasuki lorong sekolah.

“Kyaaaaa… The Roses datang!” teriak sekelompok yeoja histeris seperti kedatangan artis.

Seorang Yeoja cantik berambut hitam panjang dan berkulit agak kecoklatan dan errr seksi berjalan bak seorang model professional di depan ketiga temannya, seorang gadis cantik yang agak kurus berjalan sambil sibuk ngemil oreo, seorang gadis imut sibuk berebutan oreo dengan gadis kurus itu di belakang si gadis seksi, dan seorang namja  yang err tampan sekali berjalan santai di belakang tiga temannya dengan tatapan yang sangat cool  sambil memasukkan kedua tangannya ke saku celananya. Mereka tidak menggubris teriakan histeris dari para fans mereka.

Tiba-tiba langkah mereka terhenti.

“I-ini ada Ddeuk Bok ggi buatanku sendiri yang khusus aku buat untukmu.” ujar seorang gadis cantik dan dengan malu-malu menyodorkan sebuah kotak makanan berwarna pink yang ditujukan untuk si namja tampan.

“Cih, Aku tak terbiasa makan makanan murahan.” ketus namja tampan itu sambil berlalu meninggalkan gadis itu.

Gadis itu hanya terpaku dan akhirnya jatuh berlutut karena dia merasa lututnya sangat lemas dan tak kuat menopang berat badannya. Ia tak kuat menahan tangisnya.

“Sudahlah jangan menangis nona manis.” Ucap si gadis seksi sambil membantu yeoja yang jatuh terduduk itu sambil menyeka air matanya.

“Bolehkah makanan ini untuk ku saja?” ujar gadis yang sedari tadi ngemil oreo hendak mengambil kotak makanan yang gadis itu pegang.

ah, n-ne. ini untuk mu saja.” ucap gadis itu sambil menyerahkan kotak makanannya kepada gadis kurus itu.

Gomawo nona manis.” Ucap gadis kurus itu sambil tersenyum dan beranjak meninggalkan gadis tadi yang diikuti oleh kedua temannya.

“Dahhh..” Gadis seksi itu melambaikan tangannya sambil mengedipkan matanya ke arah yeoja malang (?) itu.

“Apa dia malaikat? Dia sangat keren. Mulai hari ini aku nge-fans sama Yuri bukan sama orang menyebalkan itu.” ucap gadis tadi pelan.

Neon Gwenchanayo?” tanyaku  kepada gadis itu.

Ne, Gwenchana.” Jawab yeoja itu sambil tersenyum.

“Apa-apaan namja tadi? Memangnya dia siapa bisa seenaknya mempermalukan orang lain!” marahku.

“Haha.. itu sudah biasa kok!” gadis itu hanya tertawa garing lalu kemudian dia menundukkan kepalanya.

“Sudah biasa? Lalu kenapa kau mau melakukan itu? oh iya, Joneun Krystal Imnida.” Ucap ku sambil mengulurkan tanganku.

 “Sudahlah tak usah dibahas lagi. Kau anak baru ya? Song Qian imnida, atau kau bisa panggil aku Victoria saja.” Victoria menyambut uluran tanganku dan kami pun saling tersenyum.

End of Krystal POV

 

@Roses’ room

Hyuuuuungggggg… Kau jahat sekali sih?!” teriak seorang yeoja jangkung yang baru masuk kedalam ruangan bertuliskan “Roses’ Room”.

“Ada apa sih JinRi-ah? Berisik tau!” balas sang  yeoja tampan yang sedang duduk di sebuah kursi yang diatas mejanya terdapat Name Tag : Lee EunYoung.

“Tadi itu kau keterlaluan sekali Youngie. Kudengar gadis itu adalah gadis yang pendiam. Kurasa dia sudah mengumpulkan keberanian untuk memberikan masakannya itu padamu.” ujar seorang yeoja bernama Yuri.

“Tau nih, kau itu keterlaluan sekali Youngie.. dia kan sudah susah payah membuatkan makanan kesukaan mu ini.” Yoona ikut-ikut memarahi Amber.

“hey, hey.. kalian kenapa sih? Itu kan biasa aja.” jawab Amber enteng.

“Yeee.. Kau itu sudah ke-ter-la-lu-an..” kompak YoonYulSul.

“Wow, aku dikeroyok!” Jawab Amber pura-pura kaget dan malah mengabaikan ketiga temannya itu.

Ketiga temannya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya dan melangkah ke tempat duduk masing-masing. Mereka merupakan murid –Khusus- yang mendapatkan kelas VIP yang hanya mereka tempati berempat. (Bayangin aja ruangan Gu Jun Pyo dkk di drama BBG *eh BBF maksudnya).

“Masakan gadis itu lumayan juga. Aku suka.” Batin Yoona sambil terus melahap makanan yang ada di kotak berwarna pink itu.

Unnie? Apa itu enak?“ tanya Sulli penasaran dan beranjak dari mejanya menuju meja Yoona.

“Kalo aku bilang enak pasti bocah ini akan menghabiskannya. Lebih baik aku bilang tidak enak saja lah.” batin Yoona.

Anio, ini sangat tidak enak JinRi-ah.” Ujar Yoona sambil pura-pura mengernyitkan dahinya menandakan makanan itu tidak enak.

“Ah, masa sih? Aku mau coba donk unn.” Sulli gak percaya dan merebut kotak itu dari Yoona.

“Uwwwaaaahhhhh… inhi enhak bhanghet hunn.” Ucap Sulli dengan mulut penuh makanan.( #baca : ini enak banget unn). “unnie mau berbohong padaku ya? Supaya bisa makan makanan enak sendirian?” kini Sulli sudah menelan makanannya.

“Hehehehe..” Yoona nyengir unyu dan berusaha merebut kotak itu.

Akhirnya terjadilah acara rebut-rebutan kotak makanan antara Yoona dan Sulli.

#Author : ayo, ayo dibuka acara taruhan. Siapakah yang akan memenangkan acara rebutan diatas? Author pegang Yoong unnie.

Reader : aku pegang Sulli.

Author : oke.. goceng-goceng sini. #ngumpulin uang dari para reader

#Author dan reader sibuk mengamati pergelutan akbar antara kedua Shiksin.

Amber : Aku ikutan. Nih 4 ribu 4 ratus 4 puluh 4 rupiah.  Aku pegang Yuri.

Author ‘n reader : lohhh koq Yuri sih? lagian Kurang nih Amb.

Amber : Boleh ikutan gak nih? #death glare mode on

Author ‘n reader : o-oke deh mas, eh mbak.

Tanpa disangka dan diduga-duga Yuri pun datang dengan tiba-tiba yang entah dari mana dan berhasil mengambil kotak berwarna pink tersebut dan mengalihkan dunia Author dan para reader.

“Udah, ini buat aku aja.” Ucap Yuri dengan tampang tanpa dosa padahal dia telah membuat kedua temannya beristirahat dengan tenang *eh pingsan maksudnya.

Author ‘n Reader tercengang dengan mulut menganga.

Amber : oke.. aku menang.. mana sini duitnya. #ngambil duit dari author.

“Amb, yakin nih gak mau nyoba? Ini enak banget lho!” ujar Yuri sambil terus menyantap makanan rampasannya.

“Gak usah, abisin aja. Aku mau ke kantin dulu. Mau ngabisin duit taruhan tadi yang dikasih author dan reader.” balas Amber dengan gaya yang cool.

“Emang dapet berapa sih?” selidik Yuri.

“444 ribu 4 ratus 4 puluh 4 rupiah.” Jawab Amber.

#Abaikan cerita diatas# -___-

back to story-

Pergelutan akbar yang terjadi antara para shiksin akhirnya selesai juga dengan hasil Yuri lah yang keluar sebagai pemenang (?).

“Youngie, yakin nih tidak mau? Ini enak banget lho!” ujar Yuri sambil terus menyantap makanan rampasannya.

Anio. Aku mau ke kantin dulu.” balas Amber dengan gaya yang cool  dan berjalan menuju pintu. Amber pun beranjak keluar dari Roses’ room menuju kantin.

Beberapa saat kemudian Yuri keluar dari ruangan itu dan meninggalkan teman-temannya yang masih tak sadarkan diri. Ia pun berjalan menyusuri koridor sendirian. Ia berniat mencari udara segar disekitar taman. Namun perjalanannya  terhenti sejenak.

“Ah, gadis itu. lumayan nih buat malam minggu besok” batin Yuri sambil senyum-senyum gaje.

“Hey, kau. Tunggu sebentar.” Ujar Yuri setengah berteriak sambil melambaikan tangannya kearah gadis yang baru keluar dari kelas.

 

Victoria POV

Apa? Bukankah dia Yuri? Apa benar dia memanggilku?

“Ah, hai.” Sapa-nya sambil tersenyum kepadaku.

“H-hai.” Jawabku gugup.

Aku hanya bisa terpaku melihat malaikat ini datang menemuiku… Menemuiku? Bayangkan saja pemirsah.

“Hm, aku mau minta maaf buat kelakuan si Youngie tadi pagi!” ucapnya kaku sambil menggaruk-garuk telinganya.

“Eh, i-iya gapapa kok.” Ucapku canggung.

“Aku mau ke kantin, kau mau kemana?” lanjutku.

“Eh, aku… Aku juga mau ke kantin. Bareng aja yuk.” Yuri menggandeng tanganku.

“Huaaaa.. Dia menggandeng tanganku? Mimpi apa aku semalem?” batinku.

“Aku Yuri.” Yuri mengulurkan tangannya ke arahku.

“A-aku Song Qian atau kau bisa panggil aku Victoria saja.” Aku membalas uluran tangannya.

End of Victoria POV

 

Yuri dan Victoria berjalan berdampingan menuju kantin.

“Em, Ddeuk Bouk Ggi buatanmu itu enak.” Puji Yuri yang berhasil membuat Victoria makin blushing.

J-Jinjjayo?

Ne, itu Ddeuk Bouk Ggi terenak yang pernah aku makan.” kini Yuri berhasil membuat wajah Victoria seperti kepiting rebus.

“Eh, di kantin ada Amber loh. Ayo cepetan.” Ucap seorang yeoja yang sedang mengobrol dengan temannya dan melewati Yuri dan Victoria.

 “Vic, ayo cepat ke kantin.” Yuri menarik tangan Victoria menuju kantin.

Entah sejak kapan Yuri sudah sedekat ini dengan Victoria. (#Author : maklum aja, kan dia player jadi gampanglah deketin orang dalam waktu dan tempo sesingkat-singkatnya. #dijitak Yul unnie)

 

@kantin

 “Minggir, ini tempatku. Kau cari tempat lain saja!” titah Amber kepada seorang yeoja yang sedang duduk di tempat nongkrongnya The Roses. (nyari mati tuh orang duduk ditempat singa -__-)

“B-baiklah.” jawab yeoja itu gugup.

“Aku bilang minggir ya minggir. Cepatlah!!!” bentak Amber sambil menarik tangan yeoja itu sehingga yeoja yang tak ingin disebutkan namanya tapi sebut saja -Bunga- (lah dikata korban kejahatan) itu kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

Krystal yang tadi sempat melihat adegan itu dari luar segera masuk kedalam kantin dan menghampiri Amber dan yeoja malang itu.

Byuuuurrrrrr

Krystal menyiram Amber dengan segelas jus mangga yang ada di atas meja dan ia pun hendak meninggalkan tempat itu.

“K-kau……” geram Amber dan dengan cepat ia meraih lengan Krystal.

Terjadilah adegan saling lempar glare antar dua insan ini.

“Apa kau tidak bisa sopan sedikit, hah? Lagi pula apa susahnya kau cari tempat lain saja? Kasihan gadis ini.” marah Krystal sambil menunjuk yeoja yang terjatuh tadi namun yeoja yang jadi pokok masalah pun akhirnya menangis dan meninggalkan tempat perkara.

“Ah, Youngie! Kenapa kau cuci muka pakai jus ?” Yuri yang baru saja sampai di kantin mencoba mengalihkan dunia kedua manusia yang sedang melempar glare tersebut.

Tetapi kedua insan itu tak menghiraukan kata-kata Yuri dan masih sibuk saling melemparkan tatapan mematikan.

“Aku muak berada disini. Noona ayo kita pergi.” Ujar Amber sambil menghempaskan tangan Krystal.

“Hey,  Tapi aku belum sempat makan.” Yuri diseret paksa oleh Amber .

“Tadi kan kau sudah makan. Jangan bilang kalau kau ketularan Yoong dan Sulli?” ucap Amber sambil tetap menarik paksa Yuri.

“Aishhhh.. Arra.. Arra.” Yuri hanya bisa pasrah.

Victoria hanya bisa menatap kepergian kedua makhluk itu dari kantin. Dan kini perhatiannya beralih ke arah gadis yang baru saja membuat keributan disini.

“Apa kau tau apa yang sudah kau lakukan?” tanya Victoria kepada Krystal yang masih berdiri di tempat itu.

“Ah, apa? Aku tak melakukan apa-apa. Aku hanya memberikan namja itu sedikit pelajaran.” Jawab Krystal dengan tampang tak berdosa.

“Haha, kau ini lucu! Dia itu Yeoja bukan namja. Dan kau tau? Kau sudah berurusan dengan orang yang salah!” Krystal menatap Victoria dengan tatapan “Benarkah itu?”

“Mana mungkin dia yeoja? Dia begitu tampan walaupun kelakuannya sangat menyebalkan.” ucap Krystal masih tak percaya.

“Dia itu Lee EunYoung atau lebih sering dipanggil Amber,  anak dari Lee Young Joon pengusaha terkenal itu yang merupakan donatur terbanyak disekolah ini jadi secara tidak langsung dia memang anak pemilik sekolah ini.“  Victoria mencoba menjelaskan kepada teman barunya itu. “Dia merupakan anggota “The Roses” sebuah geng yang sangat terkenal disini karena siapapun yang menentang mereka maka akan berakhir tidak menyenangkan.” Lanjutnya.

“Memangnya mereka dewa?! Kenapa mereka begitu menyebalkan?” cibir Krystal yang mendapat balasan sebuah colekan mesra (#baca: tabokan) dari Victoria.

“Ssssttttt, disini banyak mata-mata. Jangan bicara sembarangan. Lagipula tidak semua anggota The Roses itu jahat kok. Buktinya Yuri sangat baik padaku.” Victoria senyum-senyum sendiri.

“Bukankah tadinya kau menyukai si menyebalkan itu? sekarang sudah pindah haluan nih?” ledek Krystal.

A-anio.. abisnya EunYoung itu terlalu sulit untuk di dekati sehingga membuatku berpaling kepada Yuri yang bak malaikat itu. “ Victoria masih senyum-senyum sendiri membayangkan Yuri.

“Sudah lah, ayo kita ke kelas. Aku males ngomongin tuh orang.” Krystal menyeret Victoria ke arah kelas.

 

@Ruang Olah raga

“Apa-apaan gadis menyebalkan itu? berani sekali dia, kalau saja dia namja pasti sudah kuhabisi dia! Berani sekali dia mempermalukanku? Lihat saja gadis bodoh kau akan menerima balasan atas perbuatan mu!” gerutu seorang yeoja tampan yang sedang sibuk diatas sebuah mesin yang membuatnya berlari ditempat (#llama lupa namanya.. hihi.. trade mil? Apa track mil?). “Lihat saja nanti.” Lanjutnya dengan keringat yang mulai bercucuran dan itu membuat dia makin errr seksi.

 “Tumben kau kesini Youngie?” ujar seseorang yang sedang mendekati Amber dan segera Amber menghentikan aktivitasnya.

“Sunyoung-ah? Sedang apa kau disini?”

“Aku habis olah raga ringan, kebetulan sedang tak ada jadwal menyanyi.” ucap Luna sambil tersenyum hangat sambil memberikan Amber sekaleng jus.

“Hm, begitu.” jawab Amber singkat.

“Sudah lama sekali aku tidak melihat mu seperti ini!” ucap Luna lalu menenggak jusnya.

“Ah? Maksudnya?” Amber terlihat sedikit  bingung.

“Maksudku, kau yang menunjukkan ekspresimu seperti ini. Bukankah kau sedang marah sekarang?” Lanjut luna.

“Ah, hahaha. Benarkah?” Amber tertawa renyah. “Aduhh,, ada sesuatu yang masuk ke mataku.” Keluh Amber sambil mengerjap-ngerjapkan matanya.

“Eh, jangan bergerak.” Ucap luna. “Sini biar aku tiup, jangan bergerak.” lanjut luna sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Amber sehingga jika terlihat dari jauh, mereka tampak seperti sedang berciuman.

“JinRi-ah, sedang apa kau disini?” sapa Yuri mengagetkan Sulli yang sedang berjalan lunglai (#Author: udah sadar dia? kirain gak bakal sadar-sadar. XD  #author ditendang Sulli)

“…..”

Tak ada jawaban dari orang yang disapa dan orang yang disapa pun meninggalkan orang yang menyapanya begitu saja. (ada berapa kata sapa diatas?)

“Hey, aku dikacangin nih?!” gerutu Yuri yang memang dicuekin.

Sulli tidak menggubris ucapan Yuri dan terus beranjak dari tempatnya tanpa meninggalkan sepatah kata pun.

“Apa dia masih marah karena insiden rebutan makanan tadi?” batin Yuri dan menaikkan alisnya.

 

-Keesokan Harinya-

Krystal baru saja memasuki kawasan SM International High School. Seperti biasa dia mengendarai skuter matic-nya. Tapi hari ini dia tidak sendiri. Dia membonceng seorang gadis cantik berambut blonde.

“Kyaaaa, Soojungie pelan-pelan donk. Kalau unnie jatuh bagaimana?” panik gadis berambut blonde itu sambil berpegangan erat pada pinggang Krystal.

Omo, unnie… ini tuh udah pelan banget unn.” balas Krystal yang masih sibuk mengendarai skuternya.

Akhirnya Krystal dan unnie-nya pun sampai di parkiran sekolah dengan selamat dan tak kurang satu apa pun.

“Nanti unnie pulang naik bis saja lah, unnie takut kalau naik benda itu lagi.” Ucap Sica sambil membereskan pakaiannya.

“Haha, beneran nih?” ledek Krystal.

“Iya!!” jawab Jessica tegas. “Unnie ke ruang kepala sekolah dulu ya.” Lanjut Sica seraya meninggalkan adiknya.

Ne, Songsaengnim.” Ucap Krystal dengan penekanan pada kata “songsaengnim”.

Krystal pun berjalan meninggalkan parkiran dan menuju ke kelasnya. Ia tak menyadari ada sekolompok orang yang tengah mengawasinya.

“Kenapa hari ini perasaanku jadi tak enak ya? Ah, mungkin ini hanya perasaanku saja.” batin Krystal.

Sebelum ia ke kelas ia menuju loker terlebih dahulu untuk mengambil beberapa perlengkapan belajarnya. Selama perjalanan menuju loker beberapa pasang mata memandanginya dengan tatapan sinis. Namun Krystal tak menghiraukan tatapan orang-orang itu dan terus berjalan kearah lokernya.

Krieeetttt

Krystal membuka pintu lokernya dan dia dikejutkan karena dilokernya terdapat kelopak bunga mawar merah yang berserakan dengan sebuah kertas memo yang berwarna merah pula dan bertuliskan “You’re in danger” serta barang-barang miliknya pun berantakan. Orang-orang yang sedari tadi memperhatikannya pun makin menatap sinis dan saling berbisik-bisik tetangga.

Krystal menutup lokernya dengan keras lalu menatap orang-orang itu.

“Siapa yang melakukan ini, hah?” ujar Krystal setengah berteriak.

Namun tak ada satu pun manusia yang menjawab pertanyaan gadis cantik itu dan malah pergi meninggalkannya yang masih berdiri sendiri di ruang loker.

Krystal pun berjalan lunglai menuju kelasnya. Hingga ia tiba di depan kelas yang terdapat papan bertuliskan kelas I-A. Ia pun memasuki kelas dengan wajah lesu karena barang-barang yang ia beli susah payah dari hasil kerja paruh waktu untuk belajar disini dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Seisi kelas memandang Krystal dengan tatapan aneh.

Annyeong Vic.” sapa Krystal kepada gadis yang sedang sibuk dengan Iphone-nya.

“Ah, aku harus ke toilet.” ucap Victoria gugup dan meninggalkan Krystal.

“Ada apa dengannya?” batin Krystal.

Krystal pun duduk dibangkunya tanpa ragu. Tanpa ia sadari ternyata ada sesuatu yang telah diletakkan di atas bangkunya. Ya, seonggok (?) permen karet ada diatas bangku yang Krystal duduki dan otomatis menempel di rok Krystal.

“Uh, kemana sih Kim songsaengnim? Lama sekali?! Apa dia tidak masuk?”  gerutu Krystal.

Tiba-tiba seorang siswa memasuki kelas dan berteriak.

“Kim Songsaengnim tidak masuk, katanya dia terkena flu.” teriak seorang namja dengan bersemangat dan dibalas dengan suara bergemuruh di kelas.

“Hm, kalo gitu aku mau ke perpustakaan sajalah.” batin Krystal seraya hendak bangun dari tempat duduknya. Namun ia merasa ada sesuatu yang aneh, kenapa seperti ada sesuatu yang menempel di roknya. Ia pun melihat kearah rok bagian belakangnya. Dan benar saja, permen karet sukses menempel di rok yang ia pakai. (#pengalaman Llama waktu SD)

“Isshhh, jorok banget sih.. siapa sih yang meletakkan permen karet bekas di bangkuku?” marah Krystal sambil beranjak meninggalkan kelas dan menuju toilet untuk membersihkan roknya.

Ditengah perjalanan, tanpa diduga-duga turunlah terigu dari atas yang sukses mengenai Krystal hingga sekujur tubuhnya berubah putih. tak lama setelah itu Krystal mendapatkan hujaman tembakan dengan berpelurukan telur-telur mentah dan sukses mengotori seragamnya. Belum cukup dengan itu, beberapa saat kemudian ia disiram dengan air beraneka warna. Dan kini seragamnya sudah benar-benar berantakan dan bau. Para siswa yang melihat kejadian tersebut bukannya malah menolong Krystal tetapi malah menertawakannya.

Krystal sudah sangat geram dengan perlakuan ini. Ia sedang di-bully oleh entah siapa dalang dari semua ini. Tapi dia teringat dengan tulisan yang berada dibawah memo yang berada dilokernya tadi bahwa ini pasti lah ulah dari The Roses. Ia berlari menuju toilet untuk membersihkan tubuh dan seragamnya yang kini sudah tak karuan.

Ketika Ia membuka toilet tiba-tiba..

Byurrrrrrrr

Se-ember jus mangga (?) berhasil membasahi sekujur tubuhnya. Ia tak memperdulikan itu dan ia pun segara masuk kedalam bilik  toilet. Ia membersihkan tubuhnya walaupun ia tau itu tak akan ada gunanya karena ia tak membawa baju ganti. Krystal keluar dengan baju penuh noda dimana-mana (#Author: gpp soojungie, berani kotor itu baik.   #Author ditimpuk pake sepatu). Krystal berjalan menuju atap sekolah, untung saja kali ini tidak ada hal aneh yang menimpanya. Setelah sampai di atap sekolah, Krystal pun berteriak untuk menumpahkan kekesalannya.

“Dasar The Roses bodoh! Kalian sangat menyebalkan! Apa hebatnya kalian, hah? Kalian itu hanya sekelompok anak-anak manja yang bisanya meminta pada orang tua kalian yang kaya raya itu! aku benci kalian!!!” teriak Krystal dengan suara yang sangat keras namun belum setara dengan suara toa masjid sebelah kampus author.

“Euhhh, kau itu berisik sekali!!! Kau mengganggu acara makan siangku saja !” ujar seorang gadis imut yang sedang duduk dan menikmati makan siangnya.(abis malakin jatah makan siang siswa laen tuh. >,<)

 

Krystal POV

“Aduhhh, gawat. Tamatlah riwayatku! Dia kan salah satu anggota The Roses! ”  batinku. “Em, eh, itu. mian!” jawabku kaku.

Hm, gwencahana.” Balasnya tanpa menoleh ke arahku sama sekali. “Ini, bersihkanlah wajahmu.” ia menyerahkan sebuah sapu tangan kepadaku.

“Apa-apaan ini? apa dia ingin menjebakku dengan perlakuannya yang sok baik itu?” batinku dan seraya mengambil sapu tangan itu dengan ragu.

Aku masih menatapnya dengan tatapan tak percaya. Aku takut kalau tiba-tiba dia mengerjaiku. Tapi dia hanya terus sibuk dengan makan siangnya tanpa melakukan hal yang mencurigakan.

“Hey, berhentilah menatapku seperti itu! aku tidak ikut dalam proyek (?) ini, jadi kau tenang saja!” ucapannya sungguh mengagetkanku. sekarang Ia sudah selesai makan siang dan ia hendak beranjak dari tempat ini.

“Tunggu.” Aku mencegah dia pergi. “ Gomawo dan Ini, aku kembalikan saja.” Lanjutku sambil menyodorkan sapu tangannya.

“Hm, untuk mu saja.” Ucapnya sambil tersenyum dan  perlahan meninggalkanku.

“Senyumnya manis sekali.” batinku.

End of Krystal POV

 

@The Roses’ room

Ketiga anggota The Roses sedang menonton sebuah Video di sebuah LED TV yang disediakan di ruangan itu. (#ini kelas apa hotel sih?)

“Hahahaha.. dia lucu sekali!” Yoona tertawa tak henti-henti.

“Ide mu lumayan Yoong, tapi dia itu gadis yang cukup kuat ya?” Yuri berkomentar.

“Maksudmu unn?” tanya Yoona bingung.

“Dasar Pabo!” maksudku itu, di video ini kan kita belum melihat dia menitikan air matanya! Kalau dia gadis biasa, dia akan langsung menangis!” terang Yuri.

“oooohhhh..” Yoona ber-oh-ria.

“Halah, paling juga besok dia pasti sudah tidak berani menampakkan wajahnya disini lagi!” ujar Amber penuh kemenangan.

“Tumben banget si abang satu ini bersemangat?” ceplos Yuri yang langsung dapat hadiah bogem mentah dari orang yang di maksud.

“Hm, bagaimana kalau kita taruhan?” usul Yoona.

“Taruhan apa?” jawab Yuri dan Amber kompak.

“Taruhan tentang apakah yeoja ini bertahan atau tidak!” terang Yoona. “ Dan aku bertaruh kalau yeoja ini akan tetap bertahan disini!” lanjutnya.

“Aku juga.” Jawab Yuri bersemangat.

“Kalian harus menerima kekalahan kalian nanti!” ucap Amber sombong.

“Kau yang akan kalah Youngie.” Kompak Yuri dan Yoona.

“Lalu hadiahnya apa?”

“Hm, yang kalah harus traktir yang menang di restoran mewah selama 1 bulan. Oke?” usul Yoona.

“Dasar Shiksin!” kompak Yuri dan Amber.

Tiba-tiba pintu The Roses’ room terbuka.

Krieettttt

“ JinRi-ah kau kemana saja?” ujar mereka kompak tanpa menoleh kearah pintu.

“EHEM.”

“Eh? Kok suaranya beda  ya?” ujar Yoona sambil menoleh ke arah pintu dan dia dikejutkan oleh sesosok yeoja cantik. “Eh Yul unnie, ada  yeoja yang minta pertanggungjawaban mu tuh!” ceplos Yoona.

“Hah? Apa? Memangnya aku melakukan apa kepadanya?” Yuri membela diri dan ia pun menoleh ke arah pintu. “Cantik.”  Yuri tak berhenti menatap yeoja itu. ia terpesona akan kecantikan yeoja itu.

“Hm, ada perlu apa nona?” tanya Yoona.

“Cepat duduk di tempat kalian masing-masing!” perintah gadis berambut blonde itu.

“Memangnya kau itu siapa? Beraninya kau memerintahku!” bentak Amber.

“Sssstt… Youngie.. Jangan bersikap kasar pada yeoja cantik ini.” Yuri berjalan mendekati Yeoja itu. “Mau berkencan dengan ku cantik?” ucap Yuri sambil mengedipkan sebelah matanya.

Plaaakkkkk

Sebuah tamparan mendarat mulus di pipi Yuri.

“Auchhh.. Appooo!” erang Yuri sambil mengelus-elus pipinya.

“Hahaha, Player nomer satu di SM International School bisa ditolak juga ternyata!” ledek Yoona yang sukses dihadiahi sebuah jitakan.

“Sebaiknya kalian cepat kembali ke bangku kalian karena pelajaranku akan segera dimulai.” Perintah gadis yang ber-name tage “Jung Jessica”.

“HAH?” kaget Yuri dan Yoona sedangkan Amber tidak terlihat kaget sama sekali.

 “Aku adalah guru baru kalian.” terang Jessica dengan nada dingin. “Hari ini kalian akan berlajar bahasa inggris.” Lanjutnya.

“Masa sih? Kok masih muda?” batin Yuri.

Amber tidak menggubris perkataan Jessica dan hendak keluar ruangan namun ditahan oleh Sica.

“Tidak ada yang boleh keluar ruangan sebelum pelajaranku selesai. Atau kalian akan mendapat nilai merah di laporan hasil belajar kalian.”

“Cih, aku tak peduli dengan itu.” dingin Amber.

“DUDUK SEKARANG JUGA” perintah Jessica yang lebih dingin dari ucapan Amber membuat Amber dkk menurutinya untuk duduk dibangku mereka masing-masing tanpa mereka sadari. (#Sica’s effect)

Tak lama kemudian Sulli masuk ke dalam ruangan dan mendapati pemandangan yang tidak biasanya terjadi diruangan ini.

“Ada anggota baru?” tanya Sulli asal.

“Kau yang baru datang, cepat duduk dibangku mu. NOW!!!” perintah Sica.

Sontak saja Sulli pun duduk dibangkunya tanpa penolakan sedikitpun.

“sst.. Dia siapa sih?” bisik Sulli kepada Yoona.

“Guru baru kita.” Jawab Yoona polos.

“Hah? Kok masih muda begitu?” kaget Sulli.

Tak heran kalau mereka kaget. Biasanya yang menjadi guru mereka itu ibu-ibu atau bapak-bapak yang sudah berumur tapi kali ini mereka mendapatkan guru yang masih muda dan cantik.

Suasana menjadi sangat hening. Anggota The Roses tiba-tiba menjadi jinak (?) dan mendengarkan penjelasan Miss Jung dengan Khusyuk.

“Hmm, ternyata gampang ya  menjinakkan anak-anak nakal ini.” batin Jessica.

***

“Pelajaran hari ini cukup sampai disini.” ucap Jessica sambil membereskan perlengkapan mengajar.

“Em, Miss Jung? Maukah anda pulang bersamaku?” tawar Yuri sopan.

Anio, aku bisa pulang sendiri.” Dingin Sica dan segera berlalu dari 4 muridnya itu.

Sementara itu, Krystal sedang berada di parkiran sekolah dengan pakaian yang super berantakan. Akhirnya dengan wajah yang super kusut dia pun mengendarai skuter-nya.

-malam hari-

@Rumah Keluarga Jung

“Aduhhhh.. Soojungie.. kenapa seragam kamu bisa kotor begini sih? Susah hilang nih nodanya. Tapi untung saja umma pake sabun merek “R*nso” yang dapat menghilangkan berbagai macam noda dengan sekali kucek” Ujar bibi Jung yang sedang mencuci seragam Krystal.

“Ah, mian umma. Tadi ada pelajaran melukis dan cat lukisnya tumpah.” Krystal berbohong karena tidak mau membuat umma-nya khawatir. “Unnie kemana umma?” tanya Krystal mencoba mengalihkan pembicaraannya.

Unnie-mu sudah tidur.” Jawab bibi Jung sambil meneruskan aktivitasnya.

Krystal pun masuk ke kamarnya yang juga kamar unnie-nya dan berbaring dikasurnya mencoba untuk rileks sebentar dan memejamkan matanya. Seharian ini ia sangat lelah dengan semua perlakuan dari The Roses.

“Awas saja si Ember menyebalkan itu!!!” batin Krystal.

“Apa yang terjadi Soojungie?” ucap Sica dengan mata tertutup.

“Ah, unnie belum tidur?”

“Hm, sudah.” Sica menjawab masih dengan mata tertutup.

“Bagaimana hari pertama mu mengajar unn?” Krystal mencoba mengalihkan pembicaraan.

“Hm, biasa saja. Padahal Kepala sekolah bilang kalau mereka itu anak yang nakal. Dan banyak guru yang tak kuat mengajar mereka.” Kini  Jessica sudah membuka matanya dan berbaring menghadap yeodongsaeng-nya itu.

“Hm, kau memang hebat unn.” puji Krystal. “Hm, memangnya unnie mengajar di kelas mana?” lanjut Krystal.

The Roses’ Room. Kelas itu hanya berisi 4 orang Yeoja.” terang Sica.

“Eh, memangnya ada ya kelas seperti itu di sekolah?” bingung Krystal.

“Hm, kepala sekolah bilang mereka itu anak-anak ‘Khusus’ . Kwon Yuri yang merupakan anak pemilik sekolah,  Im Yoona merupakan anak Kepala sekolah sendiri, Choi JinRi anak dari  donatur kedua terbanyak di sekolah. Dan Lee EunYoung anak dari donatur terbanyak di sekolah itu, tadinya kukira Lee EunYoung itu namja karena memang dia sangat tampan.” terang Sica panjang kali lebar sama dengan luas.

“APPPPAAAAA??” kaget Krystal dan segera duduk menghadap unnie-nya yang masih berbaring dengan nyaman. “Jadi unnie mengajar di kelas orang-orang menyebalkan itu?” lanjut Krystal.

 

 

Apa yang akan terjadi selanjutnya di SM International School?

Tunggu kelanjutannya di chapter berikutnya!!

..

..

TBC

Huahhh.. Akhirnya llama publish satu ff yang gaje lagi.. >,<

Gimana kesannya reader?

Pasti aneh ya? >,<

Hmmm… Mungkin aku bakal hiatus selama bulan Juli. Jangan kangen ya reader.. :*

Love ya readers.. #hugkiss

See ya on August.. ^,^

It’s Hard but Easy (Chap 3)

Annyeong readers… ^,^

Adakah yang lagi galau? Llama lagi galau nih gegara dari kemaren baca ff yg berakhir dengan tragis mulu.. -___-

Udah ah gak usah panjang kali lebar curhatnya entar malah jadi luas..

Cekidot….

 

Title : It’s Hard but easy

Author : llamaunyu1809 a.k.a Lee Eun Soo

Genre : Shojou Ai (Girl x Girl)

Rated : T ( belum kuat buat yang M ^_^)

Cast  :  Amber J. Liu as Lee EunYoung, Krystal Jung, Choi Sulli, Jessica Jung , Kwon Yuri

 

Hope you like it and…

Happy reading.. ^,^

 

WARNING!!! GIRLS LOVE STORY

Don’t Like Don’t Read

Typo dan EYD bertebaran

 

CHAPTER 3

 

“Sulli-ah..” Krystal berteriak sambil melambaikan tangannya ke arah gadis jangkung yang ada di dekat pelataran parkir.

Sulli hanya membalas lambaian tangan Krystal dengan senyuman yang -sangat- dipaksakan dan terus berjalan hingga jarak mereka semakin dekat.

“Apa kau sedang sakit? Kenapa kau kelihatan murung begitu?” Krystal menaruh tangannya didahi Sulli.

“Ah, anio. Kajja, kita ke kelas.” Sulli masih memaksakan senyumnya.

“Sulli-ah?”

Ne, wae?”

“Apa kau pernah jatuh cinta? Dan apakah sebuah kesalahan jika kita mencintai seseorang karena kita sesama jenis?” Sulli menghentikan langkahnya.

“Apa kau sedang jatuh cinta?” Sulli berbalik bertanya.

A-anio, come on. Just answer my question!” Krystal mencoba menyembunyikan semburat merah di pipinya dengan memalingkan wajahnya.

“Aku pernah jatuh cinta dan rasanya itu sangat indah. Hanya dengan melihat orang yang kita cintai itu kita akan merasa tenang, damai dan kadang kita merasa deg-degan jika berada didekatnya. Mencintai seseorang bukanlah sebuah kesalahan karena kita tak bisa memilih dengan siapa kita akan jatuh cinta. Cinta itu buta, jadi cinta itu tak mengenal umur, kaya atau miskin, dan cinta itu tak pernah salah.”

“Benarkah? Kau jatuh cinta? Dengan siapa?” Tanya Krystal penasaran.

“S-E-C-R-E-T.” Sulli menjulurkan lidahnya ke arah Krystal dan berlari meninggalkannya.

 

Sulli POV

Aku berlari meniggalkannya yang masih terdiam. Aku berusaha terlihat se-normal- mungkin didepannya namun rasanya memang sakit, secara tidak langsung cintaku sudah ditolak olehnya. Dia sudah mencintai orang lain. Harusnya aku katakan lebih awal tentang perasaanku ini namun aku terlalu pengecut untuk itu.  Aku memang bahagia jika dia bahagia, tapi apakah tak ada kesempatan sekali saja untukku mendapatkan hatinya?

End of Sulli POV

 

Krystal POV

Kata-kata Sulli masih terus terngiang ditelingaku. Apa mungkin aku benar-benar menyukai Yeoja tampan itu? aku selalu berdebar-debar jika berada didekatnya. Aku harus mencari tahu tentang perasaan ini.

End of Krystal POV

***

 “Hari ini kita kedatangan murid baru dari Amerika. Silahkan masuk dan perkenalkan dirimu nak.” ujar Mr.Kim.

“Kyaaaaaaa.. Tampan sekali!!!.” histeris para siswi yang baru saja melihat sesosok manusia tampan memasuki kelas mereka.

Lee EunYoung imnida. Bangapseumnida.” Amber memperkenalkan dirinya dengan singkat.

“Bukankah harusnya anak baru itu perempuan?” ujar Mr. Kim yang kebingungan.

Ne, I’m a Girl.” jawab Amber datar.

MWOOOOOO?” kaget Mr. Kim dan para siswa.

“Lalu kenapa kau memakai seragam laki-laki?” tanya Mr. Kim penasaran.

“Aku hanya tak suka memakai rok, merepotkan. Lagipula kepala sekolah sudah mengizinkanku memakai seragam ini.” jawab Amber cuek sambil memasukan tangannya kedalam saku celana.

 “Hmm..Baiklah, sekarang kau boleh duduk disana nak.”

Ne. Khamsahamnida songsaengnim.” Amber membungkuk dan beranjak menuju kursinya.

Amber duduk disebelah seorang gadis cantik yang agak pendek.

“Aku luna.” Ucap yeoja disebelah Amber sambil mengulurkan tangannya sambil tersenyum manis.

Amber meraih tangan luna dan mereka pun berjabat tangan.

Mr. Kim memulai pelajaran hari ini. dan semua siswa pun memperhatikan dengan seksama.

***

Pelajaran telah selesai dan Amber beranjak dari kelas, hari ini ia berniat akan mencari dongsaeng-nya itu. ia berjalan sendirian menuju parkiran.

Ia mengendarai Ninja merah itu dengan santai. Ia menuju ke suatu tempat yang berada dipinggir kota Seoul. Itu merupakan alamat yang diberikan daddy-nya yang mendapatkan informasi bahwa beberapa tahun lalu ada sebuah keluarga yang menemukan seorang gadis kecil yang mengalami kecelakaan di daerah Busan. Amber berfikir mungkin saja itu adiknya. Ia sampai ditempat itu setelah menempuh perjalanan selama satu jam.

Tok tok tok

Amber mengetuk pintu rumah itu.

…..

Namun tak ada balasan dari dalam. Amber mengintip lewat jendela namun tak terlihat apa-apa karena memang jendela itu ditutup oleh gorden berwarna merah.

“Ada perlu apa nak?” tanya seorang ahjumma yang lewat didekat rumah itu kepada Amber yang masih berdiri didepan pintu itu.

“Ah, apakah penghuni rumah ini ada?” Amber bertanya balik kepada ahjuma itu.

“Memang ada perlu apa nak dengan keluarga Choi?” Ahjuma itu mendekati Amber.

“Aku..” Amber tak sanggup melanjutkan kata-katanya.

“Keluarga Choi sudah tidak tinggal disini lagi nak.” lanjut Ahjumma itu.

“Apa? Benarkah itu ahjumma? Lalu mereka pindah kemana?”  Amber mulai panik mengetahui bahwa orang yang ia cari sudah tidak tinggal disana lagi.

Amber berjalan gontai meninggalkan tempat itu. Ini satu-satunya petunjuk yang ia punya namun ia kehilangan kesempatan untuk bertemu dongsaeng-nya yang menghilang 7 tahun yang lalu. Ia menaiki motornya dan melajukannya dengan cukup kencang.

“Aku harus mencari mu dimana Yeonnie?” batin Amber sambil terus mengendarai motornya dengan tangan kiri yang menggenggam sebuah cincin yang ia jadikan kalung.

Ia memutuskan untuk berhenti sejenak di taman kota. Ia turun dari motornya dan berjalan tak tentu arah. Hingga akhirnya ia lelah dan duduk dibangku taman itu. ia memejamkan matanya, menikmati angin yang menerpa wajah tampannya.

 

Flashback

Dua orang anak kecil sedang asyik bermain ayunan di sebuah taman. Yang satu berumur 8 tahun sedang naik ayunan dan yang berumur 10 tahun mendorongnya dari berlakang agar ayunan itu bergerak.

“Anak-anak.. kemarilah!!” panggil seorang pria yang tak lain adalah daddy mereka.

Ne, daddy.” Ucap mereka berbarengan dan menghampiri daddy dan mommy-nya.

“Daddy  punya sesuatu untuk kalian berdua.” Pria itu menyembunyikan sesuatu ditangannya.

“Apa itu daddy?” tanya si anak berumur 8 tahun dengan antusias.

“Taraaaaa…Daddy membelikan kalian dua buah cincin.” Pria itu memberikan mereka cincin dengan ukiran nama meraka masing-masing.

“Kyaaa… bagus banget Daddy.” Histeris anak-anak itu.

“Hey, kalian harus bilang apa pada Daddy?” ucap seorang wanita yang tak lain adalah mommy mereka.

Khamsahamnida daddy.” Ucap mereka berbarengan.

Unnie, gimana kalau kita tukelan aja?” usul anak yang lebih muda.

“Eh.. Memangnya kenapa? Apa kau tak suka punyamu Yeonnie?”

Anio, aku suka. Tapi bagaimana kalau kita tukelan aja,? unnie pegang punyaku dan juga sebaliknya. Jadi unnie akan selalu ingat padaku telus. Hehe..”

Ne, baiklah dongsaeng-ku sayang.” ujar anak yang berumur 10 tahun sambil memberikan cincinnya kepada adiknya dan mengambil cincin adiknya.

-End of Flashback-

 

“Hei, sedang apa kau disini?” ujar seseorang kepada Amber.

…..

Tak ada jawaban dari si yeoja tampan itu. ia masih memejamkan matanya.

“Apa kau tidur?”

 

Krystal POV

Setelah sekolah usai aku langsung pulang ke rumah. Namun karena bosan aku memutuskan untuk berjalan-jalan. Tanpa sadar aku telah sampai di taman kota. Aku melihat seseorang yang tak asing bagiku, aku pun menghampirinya.

“Hei, sedang apa kau disini?” ujarku yang masih memandanginya yang memejamkan matanya.

…..

Ia tak menjawab dan masih memejamkan matanya.

“Apa kau tidur?”  kini aku duduk disebelahnya.

Tanpa diduga ia merebahkan kepalanya dipundakku dengan mata yang masih tertutup. Sepertinya dia benar-benar tertidur. Dia ini ceroboh sekali sih? Masa bisa tertidur ditempat umum begini? Ia terlihat sangat lelah. Habis dari mana sih dia? masih pakai seragam pula, berarti dia belum pulang ke apartemen? Aku membiarkannya tertidur dipundakku, dengan posisi seperti ini aku bisa melihat wajahnya dengan sangat jelas. Dia sangat tampan namun dia juga cantik… Jantungku mulai berdetak tak karuan. Kurasa detak jantungku 3x lebih cepat dari biasanya. Kenapa aku jadi segugup ini? Jantungku seakan mau copot.

“eung.. eh?” ia mengerjap-ngerjapkan matanya dan ia terlihat kaget melihatku duduk disebelahnya. “Sedang apa kau disini?” ia bertanya dengan raut wajah yang sangat dingin, sangat berbeda dengan wajah polosnya saat tidur tadi.

“Kau sendiri sedang apa disini? Apa kau tak punya rumah sampai kau harus tidur dibangku taman?” jawabku tak kalah dingin.

“Kekeke, kau itu selalu seperti itu! kenapa kau tak bisa bersikap manis dihadapanku?” ia tertawa seraya bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkanku yang masih duduk dibangku .

“Kau mau kemana?” tanyaku seraya menyusulnya.

End of Krystal POV

 

Amber dan Krystal berjalan berdampingan meyusuri taman. Mereka tak saling bicara, mereka tenggelam dalam fikiran masing-masing.

“Apa kau mau es krim?” tawar Amber kepada Krystal karena ia melihat penjual es krim.

“Hm, baiklah.” jawab Krystal singkat.

Amber pun menghampiri penjual es krim dan membeli 2 buah es krim.

“Ini..” Amber menyerahkan es krim strawberry kepada Krystal.

“Kenapa es krim strawberry sih?” protes Krystal.

“Udah gratisan juga masih aja protes, lagipula mana ku tahu kau itu suka rasa apa!?” cibir  Amber. “Kalau kau tidak suka sini buat aku aja!.” Amber hendak mengambil es krim Krystal namun Krystal segera menghentikannya.

“Hehe, iya-iya aku terima. Gomawo Amber Unnie.” ucap Krystal cengengesan.

Mwo? Unnie? Aku tidak suka dipanggil begitu!”

“Lalu aku harus memanggil mu apa? Oppa? Hahahaha..” Krystal tak bisa menahan tawanya.

Just call me Amber.” Jawab Amber singkat.

Mereka berdua memutuskan untuk duduk dibangku taman sambil menikmati es krim mereka.

“Kau ini seperti bayi saja!” ujar Krystal sambil mengelap es krim yang menempel didekat bibir Amber.

“Dia….”

 

Flashback-

Amber dan Suzy sedang menikmati makan siang di atap sekolah mereka. Mereka lebih memilih makan siang diatap karena disana sepi jadi tak akan ada yang mengganggu. Suzy selalu membuatkan makan siang untuk mereka berdua.

“Yah!! llama, makannya pelan-pelan nanti kau tersedak!”

“Kekeke, inhi enhak Shekhali.” jawab Amber dengan mulut penuh dengan makanan. (baca: ini enak sekali)

“Kau ini… seperti anak bayi saja.” Suzy mengelap mulut Amber yang belepotan dengan tissue basah.  “Nah, sudah bersih!” Suzy tersenyum sangat manis.

-End of flashback

 

“Hey, kau kenapa?” Krystal menggerak-gerakkan tangannya didepan wajah Amber.

“Ah, anio.. Ayo pulang!” Amber sudah sadar dari lamunannya dan segera bangkit dari bangku.

Ne..”

Amber dan Krystal berjalan menuju motor Amber.

 “Ayo naik.” Ujar Amber yang kini sudah menaiki motornya.

Ne..”

Mereka pun meninggalkan taman dan terus melaju menuju apartemen mereka.

Setelah 20 menit perjalanan, mereka pun sampai di apartemen mereka. Mereka berjalan berdampingan di lorong apartemen namun tak saling berbicara satu sama lain. Akhirnya mereka sampai didepan pintu aparteman masing-masing yang memang berdekatan.

“Aku masuk dulu ya!” ujar Krystal sambil membuka pintu apartemannya.

 

Krystal POV

“Aku masuk dulu ya!” ujarku sambil membuka pintu apartemenku,

Aku memutuskan untuk lansung masuk kedalam apartemen, aku merasa sangat canggung tadi. Sifatnya yang selalu berubah-ubah membuatku bingung.

“Soojungie? Kau dari mana saja?” ujar unnie-ku yang membuatku tersadar dari lamunanku.

“Emm, tadi aku jalan-jalan ke taman unn. Eh ada Yul unnie juga?”

Aku berjalan menuju sofa dimana Sica dan Yuri unnie sedang duduk. Aku menghempaskan tubuhku disofa.

“Kau kenapa Krys?” tanya Yuri unnie yang tengah bersandar dipundak Sica unnie.

Anio, aku hanya sedikit lelah saja unn.” elakku.

“Apa kau sudah makan Soojungie?” 

“Sudah unn.” Jawabku singkat seraya beranjak dari Sofa. “Aku lelah unn. Aku ke kamar dulu ya.” Aku berjalan meninggalkan sepasang kekasih itu dan menuju kamarku.

Aku merebahkan tubuhku di kasurku, mencoba untuk memejamkan mataku. Namun aku teringat tentang Amber lagi. Kenapa akhir-akhir ini otakku dipenuhi olehnya? Apa aku benar-benar telah jatuh cinta padanya?

 

End of Krystal POV

 

***

 

“Cepat bayar.” Ujar seorang ahjussi setengah berteriak.

Jeongmal Mianhae, ahjussi. Sepertinya tadi aku sudah membawa dompet tapi entah kenapa sekarang dompetku menghilang.” Seorang yeoja jangkung membungkuk berkali-kali menunjukkan rasa bersalahnya.

“Jika kau tak punya uang seharusnya kau tak usah makan disini.” Cibir ahjussi pemilik kedai.

“Aku bersumpah ahjussi. Aku tadi membawa dompet.” Ujar yeoja jangkung itu sambil menundukkan kepalanya.

“Sudahlah, jangan beralasan lagi. Sebagai ganti kau tidak bisa membayar makananmu, kau harus mencuci piring disini. Apa kau mengerti?” ujar Ahjussi pemilik kedai kepada yeoja jangkung itu.

“Biar aku yang membayarnya ahjussi.” Ujar seseorang yang membuat yeoja jangkung dan ahjussi itu menoleh ke arahnya.

Amber POV

Setelah mengantar Krystal pulang, aku tidak langsung masuk ke apartemen karena perutku terasa sangat lapar. Aku memutuskan untuk makan diluar.

Setelah cukup lama berkeliling mencari tempat makan. akhirnya aku memutuskan untuk berhenti disebuah kedai. Aku pun memasuki kedai itu. ku lihat ada sedikit keributan disana. Sepertinya yeoja itu tidak bisa memabayar makanannya. Karena penasaran akhirnya aku pun mendekat ke TKP. Ah.. bukankah itu Sulli?

“Biar aku yang membayarnya ahjussi.” Ujarku spontan membuat kedua orang itu menoleh ke arahku.

“A-amber-ssi? Apa yang kau lakukan disini?” ujarnya setengah kaget melihatku.

“Menurutmu apa? Tentu saja perutku lapar.” Jawabku sambil tersenyum ke arahnya. “Ah, ahjussi. Bebaskan dia dari hukuman mencuci piring itu. aku yang akan membayar semuanya.”

“B-baiklah tuan.” Ujar ahjussi itu sambil beranjak pergi dari TKP.

Ahhh.. ini kali ke berapa orang memanggilku tuan? -___-“

Khamsahamnida Amber-ssi.” Ucapnya sambil membungkuk ke arahku.

Cheonma. Ah, kau tak usah terlalu formal. Jangan panggil aku dengan embel-embel “ssi”. Oke?”

Ne, bolehkah aku memanggilmu oppa?!.” Ujarnya polos. -___-

“Ah, sebenarnya aku ini yeoja.” Ucapku canggung sambil menggaruk telingaku yang tidak gatal.

MWO?” ia membelalakan matanya.

End of Amber POV

 

Sulli POV

Khamsahamnida Amber-ssi.” Ucapku sambil membungkuk ke arahnya.

Cheonma. Ah, kau tak usah terlalu formal. Jangan panggil aku dengan embel-embel “ssi”. Oke?”

Ne, Bolehkah aku memanggilmu oppa?.” Ujarku spontan.

“Ah, sebenarnya aku ini yeoja.” Ucapnya canggung sambil menggaruk telinganya yang menurutku pasti tidak gatal itu.

MWO?” Aku membelalakan mataku tak percaya.

Dari yang aku lihat dia begitu tampan. Mana mungkin dia ini seorang yeoja? Aku masih tak mempercayai jika dia ini seorang yeoja.

“Hehehe.. baiklah. Mungkin aku akan memanggilmu hyung saja.” Candaku.

“Hahaha, baiklah.. nae namdongsaeng.” Kami tertawa atas obrolan kami yang absurd ini. >,<

End of Sulli POV

 

Setelah menikmati makan malam (yang kedua kalinya untuk Sulli -__-)..  akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.

“Ah, sepertinya ini sudah sangat larut. Dan aku mulai mengantuk.” Ujar Amber  sambil meregangkan tubuhnya. “Kajja, kita pulang JinRi-ah.” Lanjutnya.

“Ne, hyung.. Gomawo untuk hari ini. kau sudah menolongku.” Sulli membungkuk ke arah Amber.

“Haha, kau benar-benar akan memanggilku seperti itu?”

“Haha, aku fikir kau terlalu tampan untuk ku panggil unnie..”

“Lalu kenapa kau tidak memanggilku oppa? Apa kau menganggap dirimu namja? Ada-ada saja dia.” batin Amber.

“Ah, yasudah lah. Kajja, aku akan mengantarmu pulang.”

“Tapi..” Sulli hendak menolak.

“Sudahlah. Biarkan aku mengantarmu pulang. Lagipula kau kehilangan dompetmu kan? Mana bisa kau pulang jika kau tak punya uang? Apa kau mau jalan kaki, huh?”

“Ah, benar juga.”

.

..

….

…..

…..

……

…….

………

TBC

 

Hadeh… ini llama bikin apa yah? Makin gak jelas aja nih.. >,<

Maklumlah llama kan masih baru dalam dunia per-ff-an.. jadi mohon dimengerti sajalah.. 😀

Oh iya… panggil author dengan sebutan llama aja yah.. biar lebih akrab.. #reader: siapa juga yang mau akrab ama elu thor? #author pundung dipojokan -___-

Atau yang mau manggil llamathor juga gpp.. 😀

See you, readers.. ^,^

Don’t Touch My Sister (oneshoot)

Annyeong readers.. author balik nih.. hihi.. kali ini aku bawa oneshoot. Okelah gak perlu panjang lebar cuap-cuapnya.

Cekidot…

Happy Reading… ^,^

 

Title: Don’t Touch My Sister

Author: Llamaunyu1809 a.k.a Lee Eun Soo

Genre: Shojou Ai (Girl x Girl), comedy, romance

Rated: T (belum kuat buat yang M ^_^)

Length: oneshoot

Cast: cari sendiri aja deh! >,<

 

Try to Copy? You’re in danger!!!

 

 

WARNING!!! GIRLS LOVE STORY

Don’t Like Don’t Read

Typo dan EYD bertebaran

 

 

Baby, sampai kapan kita disini?” ujar seorang yeoja berkulit kecoklatan.

“Sssttt.. Diamlah seobang!!! Nanti mereka tau kalo kita disini!!!” ujar yeoja berambut blonde setengah berbisik kepada yeoja berkulit kecoklatan itu.

“Aishhh… Kau ini.. Kenapa kita harus mengikuti mereka seperti ini sih? Kita kan ada kencan juga baby.. sudahlah jangan ikuti mereka lagi. Mereka sudah dewasa dan…”  ucapan yeoja berkulit kecoklatan itu terputus karena ia merasakan aura dingin disekitarnya.

“YAH!!! DIAMLAH KWON YURI!!! TETAP DISINI BERSAMAKU ATAU KAU PULANG DAN KITA PUTUS?!”

“B-baiklah baby. Aku tetap disini.” -___- (#SeobangYangTertindas #HarusLaporKakSeto)

 

-Flashback-

“Sudah berapa lama?” ucap yeoja berambut blonde sambil menyilangkan tangannya di dada..

“A-apanya unn?” tanya yeoja yang lebih muda gugup.

“Kalian berpacaran kan?” tanya si yeoja berambut blonde kepada dua makhluk Tuhan paling kece didepannya seperti seorang detective yang tengah menginterogasi tersangka.

“Kami baru saja jadian. Sekitar 4 bulan yang lalu.” Kali ini seorang yeoja tampan yang menjawab.

“Oh, bagus… kalian sudah berpacaran selama 4 bulan dan aku baru mengetahuinya hari ini?!” cibir si yeoja berambut blonde bernama Jessica Jung.

“Bagaimana ini chagi?” ucap gadis berambut hitam alias Krystal setengah berbisik kepada yeoja tampan disebelahnya.

“Tidak apa-apa chagi. Tenanglah.” Ujar si yeoja tampan bernama Amber sambil menggenggam tangan Krystal dan tersenyum ke arahnya.

“Cepat perkenalkan dirimu secara lengkap. Ah, dan lepaskan tanganmu dari adikku.” Perintah Jessica kepada Amber.

“B-baiklah. Namaku Amber Josephine Liu. Aku keturunan China Amerika. Lahir di California, 18 September 1992. Golongan darah B. makanan kesukaanku adalah Ddeuk Bok Ggi. Dan aku..”

“Cukup.” Jessica menginterupsi perkenalan diri Amber. “Apa yang kau sukai dari adikku?” lanjut Jessica masih dengan tatapan mengintimidasi.

Unnie…” Krystal merengek unyu (?).

“Diamlah Krystal Jung SooJung!!! Aku bertanya pada Amber-mu ini.”

“A-aku tidak tau.” Jawab Amber gugup.

“APA? Kau tidak tau? Lalu kenapa kau menjadikannya kekasih.?” Bentak Jessica.

“Emm.. Maksudku.. Aku tidak tau apa yang tidak aku sukai darinya. Aku menyukai semua yang ada di dirinya.” Terang Amber.

Kata-kata Amber itu sukses membuat Baby Jung ber-Blushing ria.

“Hmm.. Baiklah.. Kau boleh berpacaran dengan adikku.” Ujar yeoja berambut blonde itu dengan wajah yang mencurigakan.

“Benarkah???” ujar KryBer berbarengan. (#cie.. jodoh nih ye)

“Hmmm..” Jessica ber-dehem ria.

“Emmm.. Kalau begitu.. Bolehkah aku mengajak Krystal makan malam?” tanya Amber ragu.

“Ti..” ucap Jessica terpotong.

“Kumohon Unnie!!! Sekali ini saja!!! Ya ya ya?” Krystal mengeluarkan jurus Aegyo andalannya.

Jessica menghela nafas. “Baiklah.”

“Kyaaa.. gomawo unnie.” Riang Krystal dan langsung memeluk unnie-nya. “Kajja, baby. Kita berangkat.” Lanjut Krystal setelah melepaskan pelukannya dari Jessica.

Gomawo. Kami permisi dulu Jessica-ssi.” Ucap Amber ramah sambil membungkukkan badannya.

“hm.” Jutek Jessica.

Setelah Amber dan Krystal keluar dari rumah keluarga Jung. Jessica pun terlihat sangat khawatir. Dia memang sudah memberikan izin tapi dia masih tetap saja khawatir pada dongsaeng kesayangannya itu.

“Apa yang harus ku lakukan?” Jessica bertanya pada dirinya sendiri. “Ah, aku tau.” Ucap Jessica sambil mengeluarkan Iphone keluaran terbaru miliknya.

“Yeoboseo.” Ucap seseorang diseberang sana.

Seobang, kau sedang dimana? cepat ke rumahku sekarang!? Aku tunggu 15 menit lagi!” Jessica berbicara tanpa ada titik apalagi koma.

“Yah! Tapi baby..” ucap orang itu terpotong.

“Tidak ada tapi-tapian.” Perintah Jessica.

 

-Flashback end-

 

***

Disebuah restoran bergaya barat terdapat sepasang kekasih yang sedang mengadakan Candle light dinner.

“Apa kau suka, baby?” ujar seorang yeoja tampan bernama Amber sambil menggenggam tangan yeoja didepannya.

“Ne, aku sangat suka chagi…”  ucap seorang yeoja cantik bernama Krystal sambil tersenyum.

“Apa kau sudah selesai makannya? Ada tempat yang harus kita kunjungi lagi.”

“Ne, aku sudah selesai. Kita mau kemana lagi chagi-ah?”

“Rahasia donk. Kalo aku kasih tau sekarang bukan Surprise lagi namanya.” Ujar Amber sambil memberikan wink ke arah Krystal.

Kajja, kita berangkat sekarang.” Amber mengulurkan tangannya untuk membantu Krystal bangun.

Ne, kajja.” Jawab Krystal sambil menundukkan wajahnya yang kini sudah bersemu merah karena perlakuan kekasihnya yang romantis hari ini.

***

“Apa-apaan dia? sok romantis banget sih.” Gerutu yeoja berambut blonde.

“Sudahlah baby. Dia romantis kepada kekasihnya, bukankah itu wajar?” ujar yeoja berkulit kecoklatan mencoba menenangkan kekasihnya yang sedari tadi heboh sendiri menguntit adikknya yang sedang berkencan.

“Dan kekasihnya itu adalah adikku…” batin Jessica. “Yah!!! Mau kemana mereka? Kajja, seobang. Kita harus mengikuti mereka.” ujar Jessica seraya bangun dari tempat duduknya dan menarik tangan seobang-nya untuk bergegas pergi dari sana.

***

Krystal POV

Hari ini merupakan hari yang sangat indah untukku. Amber mengajakku makan malam romantis dan sekarang dia akan membawaku ke suatu tempat yang entah dimana itu. aku menoleh ke arahnya. Dia sedang sibuk menyetir dan tidak sadar bahwa aku tengah memperhatikannya.

“Kita mau kemana sih chagi?” tanyaku memecahkan keheningan.

“Tenang saja baby. Aku tidak akan membawa mu kabur.” Ucapnya dengan senyum dorky-nya.

Aku memukul pelan lengannya.

“Auch. Appo~.” Rengeknya seperti anak kecil.

“Salahmu sendiri kenapa tidak menjawab pertanyaanku!?” aku berpura-pura marah.

“Hey, baby. Jangan cemberut gitu donk! Kalau cemberut begitu aku jadi ingin mengecup bibirmu itu.”

“Yah!!! Coba saja kalau berani!? Apa kau sudah siap mati muda?! Jika Sica unnie tau dia akan langsung membunuhmu.”

“kekeke. aku siap mati untukmu, baby.” Ucapnya sambil tersenyum dorky lagi.

End of Krystal POV

 

Setelah cukup lama menempuh perjalanan. Akhirnya sebuah Audy R8 Spyder berwarna putih berhenti disebuah tempat sepi. Tepatnya didekat bukit.

“Sebentar, baby. Aku harus menutup matamu terlebih dahulu.” Ujar seorang Yeoja tampan sambil menutup mata yeoja cantik disebelahnya dengan sebuah sapu tangan.

“Kenapa..” ucap yeoja cantik itu terpotong.

“Ikuti saja aku dan jangan banyak bertanya. Oke, baby?”

Akhirnya kedua sejoli itu pun keluar dari mobil. Yeoja tampan itu menuntun kekasihnya dengan hati-hati menuju tempat yang sudah ia siapkan.

“Nah, kita sudah sampai. Dalam hitungan ketiga aku akan membuka penutup matamu.”

Hana..

Dul..

Set..

Duar duar duar duar duar duar duar duar (#ceritanya bunyi kembang api) >,<

“Ini..” takjub si yeoja cantik.

“Iya.. bukankah kau pernah bilang bahwa kau ingin melihat kembang api dari atas bukit bersama orang yang kau cintai?”

Krystal tidak bisa membendung air matanya. Ia menangis bahagia. Ini adalah impiannya. Hal yang terdengar sepele bagi orang lain. Tapi baginya ini adalah sebuah impian.

“Kenapa kau malah menangis, baby?” Tanya Amber khawatir sambil mengusap air mata Krystal dengan ibu jarinya.

“A-aku menangis karena bahagia, chagi.”  

Saranghae, Jung Soojung.”

Nado…” Krystal memeluk Amber dengan penuh cinta.

***

“Yah!!! Mereka berpelukan. Aku harus segera kesana.” Heboh seorang yeoja berambut blonde yang sedari tadi mengawasi gerak-gerik dua pasang manusia dari semak-semak(?).

Baby, sudahlah. Mereka hanya berpelukan. Itu wajar Sicababy.” Ujar yeoja berkulit kecoklatan sambil mencegah kekasihnya itu bertindak lebih.

“Tapi Soojungie masih kecil seobang…” ucap Jessica terpotong.

Chuuu..

Tanpa disangka dan tanpa diduga-duga. Yuri mencium Jessica. Awalnya Jessica tidak meresponnya karena ia masih syok dengan apa yang dilakukan seobang-nya. Namun lama kelamaan dia malah menikmatinya. Bahkan ia tidak sadar ia sedang berada dimana dan untuk apa. >,<  

***

Krystal masih memeluk Amber. Seakan-akan tidak ada hari esok. Ia sangat mencintai yeoja tampan blasteran China Amerika itu.

Setelah beberapa saat. Akhirnya mereka pun melepaskan pelukan penuh kasih itu. Mereka saling pandang satu sama lain.

Wajah mereka semakin dekat…

dekat..

dekat…

dan………..

“srekk.. srekk”

 Terdengar bunyi-bunyi ganjil dari arah semak-semak.

Krystal dan Amber pun refleks menjauhkan wajah mereka yang memerah seperti kepiting rebus.

“Suara apa itu?” ucap Krystal takut.

“Entahlah, baby. Ayo kita periksa.”

Anio.. aku takut chagi. Apa mungkin disini ada hantunya? Ayo kita pergi dari sini.” Krystal menarik tangan Amber agar cepat meninggalkan tempat itu.

“Tapi..”

“Ayo cepat pergi dari sini chagi.. aku takut..” Krystal mengeluarkan jurus aegyo andalannya.

“Baiklah.”

Akhirnya kedua sejoli yang sedang dimabuk asmara itu pun meninggalkan tempat yang awalnya disetting romantis namun tiba-tiba berubah jadi tempat seperti untuk uji nyali. -___-

***

Jessica mengalungkan tangannya ke leher Yuri dan Yuri pun memeluk pinggang ramping Jessica. Tangan Yuri pun mulai nakal bergerilya (?) dipunggung Jessica. Diusapnya punggung Jessica dengan lembut.

Cukup lama mereka berciuman hingga akhirnya mereka membutuhkan udara untuk menyambung (?) kehidupan mereka.

Seobang~ Kenapa kau tiba-tiba menciumku?”

“Entahlah, aku hanya ingin melakukannya.” Ujar yeoja berkulit kecoklatan itu sambil tersenyum dorky.

Saranghae Kwon Seobang.”

Nado Saranghae Sicababy.” Mereka pun berpelukan.

Setelah melepaskan pelukan mereka. Jessica pun hendak menoleh ke arah dimana seharusnya adikknya berada tadi. Namun, ia tidak melihat tanda-tanda keberadaan adiknya. Ia menoleh lagi ke arah seobang-nya. Dan…

“KWON YURI!!!!!!!!” Jessica mengeluarkan teriakan Dolphin-nya.

 

END

 

Hihi.. iseng bikin ff oneshoot.. ini kependekan yah?

Mohon komennya ya..

Bubay readers… ^,^

It’s Hard but Easy (chap 2)

Annyeong readers… ^,^

Author balik nih.. ada yang kangen author gak??? >,<

Langsung aja deh.. cekidot…

 

Title     :  It’s Hard but easy

Author :  Llamaunyu1809 a.k.a Lee Eun Soo

Genre  :  Shojou Ai (Girl x Girl), Comedy, Romance

Rated  :  T ( belum kuat buat yang M ^_^)

Main Cast : Amber J. Liu as Lee EunYoung, Krystal Jung, Choi Sulli.

Sub Cast :    Jessica Jung,  Kwon Yuri

 

 

WARNING!!! GIRLS LOVE STORY

Don’t Like Don’t Read

Typo dan EYD bertebaran

 

CHAPTER 2

 

Seorang gadis cantik baru saja memasuki apartemennya. Setelah masuk, Krystal langsung merebahkan tubuhnya di sofa. Terlihat dia sedang melamun sambil senyum-senyum gak jelas.

“Yah!! Krystal Jung Soojung  apa yang sedang kau fikirkan? Kenapa kau malah memikirkan namja itu?” ujar Krystal yang sudah bangun dari lamunannya.

“Eh, sepertinya ada yang lupa?” gumamnya

“Yah!!! Soojungie pabo, kenapa kau malah lupa? Harusnya tadi kau mengembalikan benda ini kepadanya!” ucapnya setengah berteriak sambil mengeluarkan sebuah kalung dari tasnya.

Ia menatap kalung itu dengan seksama, ia membuka kalung itu lagi dan melihat foto di dalamnya yang tak lain adalah Amber dan seorang gadis.

“Kenapa aku merasa sangat berat untuk mengembalikan ini?” lirihnya sambil menggenggam kalung itu.

Krystal pun memasukkan kembali kalung itu ke dalam tasnya. Ia beranjak dari sofa menuju kamarnya.

-malam hari-

Krystal POV

Aku mengerjap-ngerjapkan mata ku berusaha mengumpulkan nyawaku yang belum sepenuhnya berkumpul. Aku meregangkan tubuhku sebentar kemudian aku beranjak ke arah dapur untuk mengambil segelas air.

Unnie sudah pulang belum ya?” batinku sambil membuka kulkas dan mengambil botol berisi air dingin dan kemudian menuangkannya ke gelas.

Setelah selesai minum aku beranjak untuk kembali menuju kamar ku dan kulihat ruang tengah masih kosong, lalu aku pun menuju kamar unnie- ku. Aku ketuk perlahan.

Unnie? Apa kau sudah pulang.” ujarku pelan sambil tetap mengetuk pintunya.

Namun tak ada jawaban dari pemilik kamar. Aku memberanikan diri untuk membuka pintunya.

Cklekkk

Pintu terbuka dengan posisiku yang masih dibelakang pintu dan menyembulkan kepalaku untuk mencari keberadaan unnie-ku. Namun ternyata tidak ada tanda-tanda kehidupan (?) didalam sini. Akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke kamarku.

“Hm, sepertinya aku harus menghirup sedikit udara segar.” gumamku sambil berjalan menuju balkon apartemenku.

Aku membuka pintu kaca menuju balkon. Terlihat pemandangan indah kota Seoul saat malam, dengan terpaan angin malam yang menusuk tulangku.

Aku mendengar sebuah alunan lagu yang di iringi petikan gitar. Suara itu berasal dari balkon sebelah. Suaranya merdu namun terdengar sangat menyedihkan. Ia menyanyikannya dengan penuh penghayatan disetiap liriknya. Bahkan Aku bisa merasakan kesedihannya.

I always needed time on my own
I never thought I’d need you there when I cry
And the days feel like years when I’m alone
And the bed where you lie is made up on your side

When you walk away I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now

When you’re gone
The pieces of my heart are missing you
When you’re gone
The face I came to know is missing too
When you’re gone
The words I need to hear to always get me through the day and make it ok
I miss you

I’ve never felt this way before
Everything that I do reminds me of you
And the clothes you left, they lie on the floor
And they smell just like you, I love the things that you do

When you walk away I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now

When you’re gone
The pieces of my heart are missing you
When you’re gone
The face I came to know is missing too
When you’re gone
The words I need to hear to always get me through the day and make it ok
I miss you

Ia menyanyikan lagu itu dengan segenap perasaannya.. Ia menangis..

“Lagu yang sangat menyentuh.” ujarku spontan dan  Ia menoleh ke arahku.

Degggg

Dia…….

End of Krystal POV

 

Someone POV

“Lagu yang sangat menyentuh.” ujar seseorang mengagetkanku lalu aku menoleh kearahnya.

  “Ah, bukankah dia Krystal?” batinku.

“Sedang apa kau disana?” ucapku dingin.

“Apa salah jika aku berada di balkon apartemenku sendiri? Harusnya aku yang bertanya begitu!” balasnya tak kalah dingin sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.

“Kekekek”. aku hanya bisa terkekeh melihat tingkahnya.

Entah kenapa jika aku bersamanya atau hanya sekedar melihat wajahnya saja  seketika semua kesedihanku hilang entah kemana. Padahal kita baru kenal hari ini. Apakah dia malaikat yang dikirim Tuhan untuk menggantikan “dia”? Entahlah….

(udah tau kan ini POV nya siapa? Hehehe)

End of Someone POV

 

Krystal POV

“Apa-apaan dia? Apa dia sudah gila? Tadi dia menjawab dingin sekali dan sekarang dia malah menertawaiku.” batinku

“Dasar namja tampan yang aneh.” lanjutku dalam hati.

Aku melihat dia meletakkan gitarnya dan beranjak berjalan mendekati balkon apartemenku. Jarak antar balkon kami memang tak terlalu jauh. Kulihat di semakin dekat dan.. Dia melompat dari pagar balkon apartemennya dan sekarang dia berada di balkon apartemenku tepatnya sekarang dia berada di hadapanku.

“A-apa yang kau lakukan?” ucapku terbata-bata.

Nope, I just wanna  talk with you!” jawabnya dengan tampang innocent –nya.

May I sit here?” lanjutnya sambil duduk di bangku yang ada di balkon apartemenku.

Aku masih tak percaya dengan apa yang terjadi. Aku masih berdiri terpaku tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

“Yah!! Apa yang kau lakukan disini? Apa kau sudah berpengalaman menjadi seorang pencuri, hah? Kenapa tadi kau bisa melakukan atraksi(?) seperti itu? Cepat pergi dari sini!” ucapku yang akhirnya baru tersadar dari lamunanku.

“Hahaha, kau ini lucu sekali sih? Aku jadi gemas melihatmu.” ucapnya seraya bangkit dari kursi dan mencubit pipiku.

Appo.. Yah!! Ambo Pabo.” aku mengelus-elus pipiku yang untung saja bukan hasil Plastic Surgery jadi masih utuh(?). >,<

“Hey, nama ku A-M-B-E-R bukan Ambo, nona manis!” dia mengeja namanya dan kemudian tersenyum.

“Kenapa dia selalu tersenyum seperti itu sih? Aku kan jadi deg-degan gini.” batinku sambil menoleh kearah lain.

“Sudahlah Kryssie, ayo duduk disini. Memangnya kau tidak lelah berdiri terus?” dia menarikku duduk disampingnya.

 Kami duduk menikmati pemandangan malam kota Seoul yang sangat indah dan terdiam untuk beberapa saat.  Jantungku terus saja berdebar-debar tak menentu. Seseorang tolonglah aku, aku sudah tidak kuat berada lebih lama disampingnya. Kalau lebih lama dari ini mungkin jantungku akan lompat keluar nih. -__-

“Ah, aku hampir saja lupa lagi!” ujarku seraya bangkit dari tempat duduk.

Waeyo?” ia ikut-ikut bangkit dari tempatnya.

Hm, Just wait a minute. Don’t go anywhere, okey? ucapku sambil melangkah masuk ke kamarku.

Okey.” Ibu jari dan telunjuknya menyatu dan membentuk huruf O.

Aku mencari apa yang seharusnya sudah aku kembalikan, kalung milik namja itu. Aku mengaduk-aduk isi tasku untuk menemukan kalung itu.

Aha, Got you!” ujarku sambil membawa kalung itu dan melangkah menuju balkon.

Mianhae, karena baru bisa mengembalikanya.” kuserahkan kalung itu dan dia mengambilnya.

Ekspresinya berubah menjadi dingin. Jujur aku takut melihatnya seperti itu.

Hm, gomawo.” ucapnya datar.

 “Neon gwenchanayo?” tanya ku khawatir.

Ne, gwenchana. Aku pulang dulu.” jawabnya dingin dan seraya beranjak dari balkonku.

Dia melompat dari balkon apartemenku dan segera masuk ke kamarnya.

“Hufft, kenapa aku jadi sedih gini?” gumamku seraya melangkah masuk ke kamar.

Aku membaringkan tubuhku dikasur. Aku mencoba memejamkan mataku. Tapi yang ku lihat hanya bayangan namja tampan itu. Aku masih teringat wajah dinginnya tadi. Kenapa aku merasa sangat sakit melihatnya seperti itu? Apa yang terjadi padaku? Kenapa aku peduli banget sama dia? Emang dia siapa sih buat aku?

“Arrrrggggghhhh…” runtukku gak jelas.

Remember me

I’m in Da-Da-Da-Danger

Pinocchio

Remem-ber me

 

Odiboja ilgoboja

ne mameul toroboja

emeraldeu hunchyobwa geu

nundongja seureukseureuk

 

Tiba-tiba Handphone-ku berdering dan segera aku mengangkat telepon masuk itu.

Yeoboseo?

“Soojungie, ini unnie. Malam ini unnie gak pulang dulu, kamu gak apa-apa kan malam ini sendirian?” ujar seseorang di seberang sana yang tak lain adalah Sica unnie.

Ne, gwenchana unn. Unnie menginap  dirumah Yul unnie kan?” jawabku datar.

“Ne, dongsaeng-ku sayang…. Auch.. Appo, Yah!! Kwon seobang.. Jangan ditekan keras-keras..”

“Apa yang sedang mereka lakukan? Dasar byun couple!” batinku.

“Hm, yaudah. Aku mau tidur dulu unn. Good Night.” ucapku sambil mematikan telponnya.

Aku mencoba memejamkan mataku lagi, namun hasilnya sama saja. Wajah namja tampan itu terus saja muncul.

Ddrttt.. ddrrtt.. ddrrtt..

Kali ini Handphone-ku bergetar tanda ada pesan yang masuk.

 

From : Sulli

Apa kau sudah tidur?

 

Aku langsung membalas pesannya..

 

To : Sulli

hmm, belum.. aku gak bisa tidur. -__-

 

From : Sulli

Kenapa? Mikirin aku ya? 😀

 

To : Sulli

Haha, ya enggak lah. ;P

Sulli-ah, apa kau pernah jatuh cinta?

 

From : Sulli

Eh? Kenapa tiba-tiba tanya begitu?

 

To : Sulli

Ah, lupakan saja.

 

From : Sulli

Apa kau sedang jatuh cinta?

 

Aku meletakkan Handphone-ku di meja. Aku tidak membalas pesan terakhir  dari Sulli. Aku mencoba memejamkan mataku untuk kesekian kalinya.

 

End of Krystal POV

***

@Yuri’s Apartment

Terdengar suara-suara ganjil dikamar yang didepan pintunya terdapat poster mickey mouse . ayo kita intip. Hihihi..

“Ahhhh..” erang seorang gadis berambut blonde.

“Pelan-pelan dong seobang.” perintah si gadis blonde.

“Ini juga udah pelan Sicababy.” jawab gadis berambut hitam alias sang pemilik apartemen.

“Tapi, sakit tau.” protes Jessica.

“Mau dilanjutin gak nih? Jangan banyak protes deh!” ujar yuri sambil pura-pura ngambek.

Ne, mianhae Kwon seobang. lanjutin dong ah.” rayu Sica manja.

“Lagian sih kamu pake ada acara jatuh segala. Makanya pake flat shoes aja biar aman. Liat kan sekarang kamu jadi keseleo deh.” omel Yuri sambil terus memijat kaki Sica yang keseleo. 

“Biasanya juga aku gak kenapa-kenapa kalo pake highheels. Emang tadi lagi sial aja.” jawab Sica gak mau kalah.

“Dibilangin malah jawab lagi.” gerutu Yuri. “Ah iya Sica, emang benaran gapapa tuh Krystal ditinggal sendirian?” lanjut Yuri.

“Soojungie bukan anak yang penakut koq, tenang aja.” jawab Sica enteng.

“Ohhh.” Yuri ber-oh-ria sambil terus memijat kaki Sica.

“Yul” panggil Sica.

Ne, wae?” jawab Yuri.

“Aku ngantuk Yul, tidur yuk!”

“Hm, yaudah.” Yuri merebahkan tubuhnya disamping Sica. “Tapi sebelum tidur kasih aku hadiah dulu dong? Aku kan udah mijitin kamu dari tadi.”  ujar Yuri sambil memonyongkan(?) bibirnya.

“Yah!! Dasar Byun! Kau tidur di sofa aja sana!” perintah Sica sambil melemparkan Icy Glare-nya ke arah Yuri. (#Sica’s Effect emang gak bisa dilawan.. -__-)

Yuri hanya bisa mem-pout-kan bibirnya dan dengan langkah yang sangat berat Yuri pun beranjak keluar dari kamar dan tidur di sofa. (#Ini apartemen siapa dah? Koq yang punya malah tidur di sofa?  >,<)

 

 

@Sulli’s house

Sulli POV

“Kenapa Soojung-ah bertanya seperti itu? Apa dia sedang jatuh cinta? Tapi dengan siapa dia jatuh cinta?” gumamku sambil menunggu pesan balasan dari Krystal.

To : Baby Jung

Apa kau sudah tidur? Kenapa gak dibales?

-10 menit kemudian-

“Ah, mungkin dia sudah tidur pabo.” gumamku sambil meletakkan Handphone-ku dan mencoba untuk tidur.

End of Sulli POV

 

@Amber’s Apartment

Amber POV

11.00 pm Aku masih duduk di sofa dan menonton TV. Aku menggonta-ganti channel namun akhirnya aku putuskan untuk mematikan TV karena kurasa tak ada acara yang menarik. Aku kembali teringat kalung itu. Ku genggam kalung itu.

 “Ternyata sangat sulit melupakan mu Suzy-ah.” batinku.

 

Flashback

@San fransisco International Hospital

“Bangunlah chagi, apa kau tidak lelah tidur terus?” lirihku sambil menggenggam tangannya.

“Kalau kau tidak bangun siapa yang akan mengajariku bernyanyi lagi? Kau sudah berjanji untuk mengajariku kan? Kita akan menyanyi berdua lagi kan?! Aku berjanji tidak akan mengerjaimu lagi chagi!” ucapku dengan suara parau.

Sudah 2 hari aku menemani Suzy di rumah sakit namun belum ada tanda-tanda Ia akan membaik. 

“Sebaiknya kau pulanglah dulu, nak!” ujar seorang wanita paruh baya yang merupakan umma Suzy.

Anio ahjumma, aku akan menemani Suzy dan saat dia sadar aku harus jadi yang pertama dia lihat.” jawabku datar sambil tetap menggenggam tangan kekasihku.

“Tapi kau belum pulang sejak 2 hari ini nak. Suzy pasti marah kalau kau tidak merawat dirimu sendiri.”

Aku tak menggubris perkataan calon mertuaku (?) aku masih fokus memperhatikan kekasihku yang terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit ini.

“Kau harus kuat chagi!” ujarku sambil mencium punggung tangannya.

-10 hari kemudian-

Dokter keluar dari ruang rawat Suzy dengan ekspresi yang sulit dijelaskan (ceilah bahasanya)

“Bagaimana keadaan Suzy, dok?” tanyaku khawatir.

“Pasien sudah tidak bisa bertahan lagi. Penyakitnya sudah tak bisa diatasinya” jawab dokter dengan ekspresi yang sama.

“A-apa maksud mu? Jangan membohongiku! Dia itu gadis yang kuat, mana mungkin dia tak bisa bertahan lagi, hah?!” bentakku sambil menarik kerah baju dokter itu.

Terdengar suara tangisan dari orang tua Suzy. Aku langsung menghambur ke dalam kamar rawat Suzy.

“Ini pasti hanya lelucon! Iya kan chagi? Kau ingin membalasku, huh? Sudahlah chagi, aku tak mau bercanda lagi. Cepat buka matamu.” ujarku sambil mengelus rambut panjangnya.

Aku masih tak mempercayai apa yang sedang terjadi sekarang. Aku masih berharap Suzy akan membuka matanya. Namun takdir berkata lain, tubuhnya kini sudah tak bernyawa lagi. Aku terus mendekapnya seakan tak ingin melepaskannya.

***

Satu persatu orang mulai meninggalkan pemakaman. Disini hanya tinggal aku dan orang tua Suzy. Kami seakan tak mau meniggalkan Suzy sendirian disini. Aku masih tak percaya dia akan meniggalkanku secepat ini.

“EunYoung-ah, ada sesuatu yang harus ahjumma berikan padamu.”

Aku menerima sebuah surat dan sebuah kalung berbentuk hati. Ini pasti dari Suzy.

“Kami pulang dulu Suzy.” Ujar Bae Ahjusshi sambil menahan air mata dan terus mendekap Bae Ahjumma.

Akhirnya aku pun pulang walau pun terasa sangat berat untukku meninggalkannya. Sesampainya di kamar, aku pun membuka surat itu.

 

To: My lovely llama

Saat kau membuka surat ini mungkin aku sudah tak berada disampingmu lagi chagi. Maaf karena selama ini aku tak memberitahumu tentang penyakit leukimia yang ku derita ini, aku hanya tak ingin merepotkanmu. Sebenarnya aku juga tak ingin meninggalkan mu chagi. Aku sangat mencintaimu. Sangat….. dan aku akan selalu mencintaimu. Tapi ku mohon kau jangan terlarut dalam kesedihan terlalu lama. Aku tak suka melihatmu bersedih. Carilah kebahagiaanmu chagi. Aku akan bahagia bila kau pun bahagia. :’)

With love,

 

Bae Suzy

 

 

Aku tak bisa membendung air mataku lagi. Aku biarkan air mataku mengalir. Sakit… kehilangan… dan hampa..  itu yang sedang kurasakan.

Sudah 10 hari aku hidup tanpa semangat semenjak kepergian Suzy. Aku hanya mengurung diriku dikamar. Hingga aku teringat  adikku.

“Aku merindukan kalian..” lirihku sambil memeluk sebuah foto usang.

Aku memutuskan untuk kembali ke Korea, walau pun daddy bilang ia belum bisa menemukan dimana keberadaan adikku. Aku putuskan untuk mencarinya sendiri.

End of Flashback

 

Aku beranjak dari sofa dan melangkahkan kaki ku menuju kamarku.  Aku merebahkan tubuhku dikasur yang dilapisi seprai bergambar llama. Aku mencoba memejamkan mataku, tapi yang kulihat adalah gadis itu. Gadis bernama Krystal yang baru aku kenal hari ini. Aneh… Kenapa aku jadi teringat gadis itu? Namun mataku terasa sangat berat.

..

..

..

..

..

“Dimana ini?” 

Aku berada disebuah tempat yang serba putih. Aku terus mengedarkan pandanganku ke sekitar tempat ini.  Aku melihat sesosok gadis memakai pakaian serba putih. Ia membelakangiku.

“Maaf nona, Ini dimana?” tanyaku sambil berjalan mendekatinya.

“Youngie, ini aku!” ucapnya sambil membalikkan badannya.

“S-Suzy? Benarkah ini kau?” aku terus berjalan mendekatinya dan akhirnya aku memeluknya.

“Dasar pabo, aku sudah bilang kan?! Carilah kebahagiaanmu! Aku tak akan tenang jika kau masih seperti ini, berhentilah menangis Youngie!” dia mengelus punggungku dengan lembut.

“Aku tak bisa melupakan mu chagi!” Aku makin mempererat pelukanku.

Dia melepaskan pelukanku dan tersenyum. Senyum yang sangat aku rindukan.

“Berbahagialah bersamanya Youngie!” ucapnya dan menunjuk seorang gadis dibelakangku.

Aku menoleh kebelakang dan aku kaget melihat siapa gadis itu.

“Apa maksud mu chagi?” aku kembali menghadap Suzy namun perlahan tubuhnya menghilang sambil tetap tersenyum.

Andwae, jangan tinggalkan aku lagi chagi!” ujarku setengah berteriak.

Aku tersentak kaget. Ternyata itu hanya sebuah mimpi. Mimpi yang tak bisa ku artikan sebagai mimpi indah atau mimpi buruk. Aku menoleh ke arah jam. Dan ternyata ini masih jam 3 a.m. aku memutuskan untuk melanjutkan tidurku.

End of Amber POV

 

-Pagi Hari-

Author POV

Mentari mulai menampakkan sinarnya yang hangat. Orang-orang mulai disibukkan dengan kegiatan masing-masing. Mari kita lihat kegiatan para tokoh kisah gaje ini.

@Yuri’s Apartement

Baby.. Sicababy bangun lah! Ini sudah pagi baby..”  Yuri sedang berusaha membangunkan gadis berambut blonde yang sedang tertidur pulas di kasur miliknya.

“eung, #@*%#$*!#” racau Sica gak jelas.

“Aisshhhh, susah banget sih bangunin nih anak! Dasar Sleeping Princess!” gerutu Yuri.

 

@Sulli’s House

“Sulli-ah, bangunlah! Ini sudah pagi sayang!” ujar seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik sambil mengetuk pintu kamar anaknya.

“Ne, aku sudah bangun koq umma.” Jawab Sulli sambil keluar kamar dan mencium umma-nya.

“Ayo kita sarapan dulu.” ajak umma Sulli.

 

@Krystal’s Apartment

Krystal sedang memasak sarapan didapur.

“Aku berharap dia mau mencicipi makanan buatanku ini.” ujar Krystal sambil menyiapkan dua porsi ramen.

(*Reader: koq dia menyiapkan 2 porsi sarapan thor? Untuk siapa kah sarapan yang satunya? Bukankah Sica sedang di tempat Yuri? *Author: Jawabannya adalah… Tanyakan saja pada roda yang berputar. #Author dikeroyok reader .#abaikan #garing #kebanyakanHastag -___-)

 

@Amber’s Apartement

Terdengar suara gemericik air yang berasal dari kamar mandi.

Cklekk

Suara pintu terbuka dan seorang namja eh yeoja tampan keluar dari dalam kamar mandi hanya dengan sehelai handuk dan rambut yang basah. (#Reader dan Author mimisan) >,<

Tok tok tok

Ada seseorang yang mengetuk pintu apartemen Amber.

Nuguseyo?” tanya Amber datar dan masih dengan sehelai handuknya.

“Ah, mian. Apa aku mengganggu? Ini aku Krystal.”

“Ah, sebentar.” jawab Amber seraya beranjak untuk membukakan pintu.

“Ah, terima kasih Amb…” ucap Krystal terpotong dengan wajah bersemu merah.

“Ada apa?” tanya Amber polos.

A-anio hanya saja,…..”  kaget Krystal dan sekarang wajahnya sudah semerah tomat. “Cantik, putih, mulus, dan rambutnya yang basah itu membuat dia makin errr sexy.” Batin Krystal. “Ahhhh, Cantik dan Seksi? Apa-apaan ini ? jadi dia itu yeoja?” kaget Krystal yang baru sadar dengan apa yang ia lihat.

“Ah, tunggu sebentar, aku mau ganti baju dulu.” Amber beranjak meninggalkan Krystal yang blushing dan tak bergerak sedikit pun.

“Jadi selama ini dia itu seorang Yeoja? Tapi.. tapi kenapa selama ini dia sangat tampan?!” Krystal masih tak percaya dengan apa yang terjadi. “Ouchhh, appo.” dia mencubit pipinya sendiri untuk membuktikan bahwa ini memang kenyataan.

-9 menit 20 detik kemudian-

Mian, membuatmu menunggu. Hm, Ada apa? Amber keluar dari kamar dan menghampiri Krystal.

“Ah, anu, itu, kau. .” jawab Krystal bingung.  “Gak mungkin kan aku nanya dia itu yeoja atau namja? Batin Krystal. “Emmm.. Apa kau sudah sarapan? Mau sarapan bareng di tempatku ?” lajut Krystal.

“Hm, boleh aja. Ayo!”

Krystal dan Amber pun melangkah menuju apartemen Krystal untuk menikmati sarapan bersama.

@dapur Krystal

“A-apa itu enak?” tanya Krystal khawatir.

“Hm” Amber hanya berdehem ria dan melanjutkan makannya.

“Aku sudah selesai. Gomawo buat sarapannya.” Ujar Amber dingin dan beranjak keluar dari apartemen Krystal.

Ne, cheonmaneyo.”  balas Krystal yang melihat kepergian Amber

“Kenapa dia jadi dingin begitu? Apa dia masih marah padaku soal kalung itu?” batin Krystal.

Amber berhenti sebelum ia benar-benar keluar dari apartemen Krystal.

“Sebagai ucapan terima kasihku, aku akan mengantarmu ke sekolah. Bagaimana? Kau setuju? Aku tunggu di parkiran!” Amber tidak memberikan kesempatan Krystal untuk berbicara dan berlalu meninggalkan apartemen Krystal tanpa menoleh sedikitpun.

“Aigooooo, Apa-apaan dia? kenapa dia memerintahku seperti itu? Dia fikir dia siapa, hah?” gerutu Krystal sambil menyiapkan perlengkapannya untuk berangkat sekolah.

Setelah Krystal sampai diparkiran ia melihat Amber yang sudah siap diatas motornya. Krystal menghampiri Amber.

“Kau… Kenapa memakai seragam sekolahku? Lagipula itu seragam namja, bukankah kau ini… yeoja?”

“Mulai hari ini aku sekolah disana. Aku tak suka pakai rok, aku tak nyaman memakainya dan terlalu merepotkan jika naik motor pakai rok.” jawab Amber santai. “Sudahlah, cepat pakai ini.” Amber memberikan helm kepada Krystal.

Akhirnya mereka pun berangkat sekolah bersama.

-20 menit 30 detik kemudian-

Mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah Krystal.

Gomawo.” Krystal memberikan helm kepada Amber yang juga membuka helmnya dan turun dari motornya.

“Hm.” Amber –dehem- ria dan langsung meninggalkan Krystal yang memandangi punggungnya yang semakin menjauh.

“Hm, jadi dia…” gumam seseorang dari parkiran.

Tanpa Krystal sadari, ada seseorang yang telah memperhatikannya saat bersama Amber diparkiran tadi.

Siapa kah orang itu?????

Tunggu di chapter berikutnya.. 😀

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

 

Huaaaa… aku bikin apa ini? XD

 makin gak jelas aja ini..

Mian kalo bersambungnya gak tepat.. Hihi..

Adakah yang SuzBer shipper ato YulSic shipper? 😀 hihi.. ayo tunjuk tangan…

Btw, ada yang nanya siapa adiknya Amber onpa. Adiknya Amber onpa itu author loh.. >,<

Hihi.. bercanda… nanti kita lihat saja siapakah adiknya Amber onpa itu.. ^,^

 Mohon Commentnya ne..

KryBer Jjang.. ^,^

 

 

Girls Before Flower (Character)

Annyeong.. Author mau bawa ff baru.. tapi karakternya aja dulu ya!!!

Ini ceritanya hampir mirip sama Boys Before Flower. Tapi ini Girls Before Flower. XD

Perkenalan tokoh:

The Roses merupakan nama sebuah geng yang sangat terkenal di SM International School. Siapa saja kah anggotanya? Cekidot :

1.       Kwon Yuri

Gambar

Yeoja Cantik, Sexy, tinggi, berkulit kecoklatan dan merupakan anak pemilik sekolah. Dia sangat terkenal dikalangan para namja dan yeoja karena Keseksiannya tersebut. Dia merupakan player no wahid di SM International School. Jangan tertipu kecantikannya karena dia memegang sabuk hitam Taekwondo. Hati-hati buat yang naksir dia.

2.       Im Yoon Ah

Gambar

 Yeoja cantik dan tinggi namun kurus. Walaupun kurus dia merupakan Shikshin junior. Jangan tertipu dengan wajah malaikatnya karena dia merupakan anak yang sangat rusuh. Semua kerusuhan biasanya merupakan ide dari nih anak. Merupakan anak kepala sekolah di SM International School.

3.       Choi JinRi a.k.a Sulli

Gambar

Yeoja jangkung yang imuuttttnya pake banget. Dia merupakan Shikshin junior ke 2 setelah Yoona. Hobbynya ngerusuh bareng Yoona (malakin jatah makan siang siswa laen, #padahal mereka kan tajir tapi koq malak ya? ckckck). Merupakan anak donatur di SM International School.

4.       Lee EunYoung a.k.a Amber

Gambar

 Yeoja cool, handsome (?), dia sangat terkenal dikalangan Yeoja karena ketampanannya (?) dan terkenal dikalangan namja karena siapa pun yang menentangnya akan berakhir di Seoul International Hospital. Dan merupakan anak dari donatur terbesar di SM International School. Dia satu-satunya yeoja yang tidak mau memakai rok, dia beralasan kalau pakai rok  itu tidak nyaman dan tidak bisa berantem dengan bebas kalau memakai rok. >,<

Selain The Roses ada juga pemeran utama lainnya. Cekidot:

    Jessica Jung a.k.a Jung SooYeon

Gambar

Merupakan yeoja berumur 23 tahun, cantik, berambut blonde, Ice princess yang hobby tidur, tapi dia lulus dari Harvard dengan usia yang terhitung muda. walaupun begitu dia berasal dari keluarga sederhana.

  Luna Park a.k.a Park SunYoung      

Gambar

Yeoja cantik yang –kurang–  tinggi namun memiliki suara emas. Merupakan penyanyi yang sedang naik daun. Dekat dengan anggota The Roses.

 Krystal Jung a.k.a Jung SooJung

Gambar

 Yeoja cantik, ramah, supel dan periang dan berasal dari keluarga sederhana. Tidak suka dengan ketidakadilan. Merupakan adik dari Jessica. Tokoh utama di fanfic ini.

Teaser:

“Kyaaaaa… The Roses datang!” teriak sekelompok yeoja histeris seperti kedatangan artis.

Seorang Yeoja cantik berambut hitam panjang dan berkulit agak kecoklatan dan errr seksi berjalan bak seorang model professional di depan ketiga temannya, seorang gadis cantik yang agak kurus berjalan sambil sibuk ngemil oreo, seorang gadis imut sibuk berebutan oreo dengan gadis kurus itu di belakang si gadis seksi, dan seorang namja *eh Yeoja  yang err tampan sekali berjalan santai di belakang tiga temannya dengan tatapan yang cool(ant) banget sambil memasukkan kedua tangannya ke saku celananya. Mereka tidak menggubris teriakan histeris dari para fans mereka.

***

Byuuuurrrrrr

Krystal menyiram Amber dengan segelas jus mangga yang ada di atas meja dan ia pun hendak meninggalkan tempat itu.

“K-kau……” geram Amber dan dengan cepat ia meraih lengan Krystal.

Terjadilah adegan saling lempar glare antar dua insan ini.

***

“Kenapa hari ini perasaanku jadi tak enak ya? Ah, mungkin ini hanya perasaanku saja.” batin Krystal.

Krieeetttt

Krystal membuka pintu lokernya dan dia dikejutkan karena dilokernya terdapat kelopak bunga mawar merah yang berserakan dengan sebuah kertas memo yang berwarna merah pula dan bertuliskan “You’re in danger” serta barang-barang miliknya pun berantakan. Orang-orang yang sedari tadi memperhatikannya pun makin menatap sinis dan saling berbisik-bisik tetangga.

***

Ada yang penasaran kah?

Kalo banyak yang minat nanti author segera publish… ^,^

Bubay reader.. luph you all.. mmmuaacchhh… #CipokReaderSatu2

 

It’s Hard But Easy

Annyeong…. Ada author baru nih.. ^_^

Lee Eun Soo Imnida…

Salam kenal ya.. Semoga reader suka sama karya author gaje ini ya..

Langsung aja,, cekidot..

Jangan lupa comment ne.. ^,^

 

Title     : It’s Hard but Easy

Author : Llamaunyu1809 a.k.a Lee Eun Soo

Genre : Shojou Ai (Girl x Girl), Comedy, Romance

Rated : T ( belum kuat buat yang M ^_^)

Main Cast  :     Amber J. Liu as Lee Eun Young

                        Krystal Jung a.k.a Jung Soojung

                        Choi Sulli a.k.a Choi JinRi

Sub Cast    :     Jessica Jung a.k.a Jung Sooyeon

                        Kwon Yuri

 

WARNING!!! GIRLS LOVE STORY

Don’t Like Don’t Read

Typo dan EYD bertebaran

 

CHAPTER 1

 

 

“Hmmm… Akhirnya aku kembali ke sini juga.” ujar seseorang yang baru saja keluar dari bandara dan sedang berada di dalam taksi.

“Mau kemana tuan?” tanya supir taksi.

“Ehhh? Tuan?… Aku ini seorang Gadis pak.” jawab yeoja itu . Ini bukanlah yang pertama kalinya orang menyangkanya seorang pria karena penampilannya dan wajah tampannya itu.  Sebelumnya saat dia berada di toilet malah lebih buruk lagi keadaannya. Dia hampir disiram karena disangka namja mesum yang sedang mengintip di toilet wanita. (sabar ya onpa-ku tersayang).

“Ehh… maaf nona… jadi nona mau kemana?” jawab supir taksi.

“SM Apartemen pak.” jawabnya  cepat.

“Baiklah tuan, eh nona maksudku… hehehe.” ucap supir taksi dengan sedikit cengengesan.

Setelah 30 menit akhirnya dia sampai di tempat tujuannya dan beranjak masuk kedalam bangunan itu sambil memegang barang-barang dalam sebuah kotak  berwarna pink (?) sedangkan koper dan barang-barang lainya dibawa oleh supir taksi tadi.

Brukkkkkk…

“Ahh maaf, aku gak sengaja.” ucap seorang gadis berambut panjang dengan nada dingin sedingin es batu(?) yang tanpa sengaja menabrak yeoja tampan itu. 

“Ehh! Begitukah cara mu meminta maaf?!” jawab yeoja tampan itu dengan nada tidak terima.

“Ehh, memangnya kenapa?” jawab si gadis berambut panjang acuh. 

“Dasar tidak sopan! Gara-gara kamu barang-barangku jadi berserakan begitu, cepat bantu aku membereskannya”. ucap si namja eh yeoja tampan itu sambil berjongkok dan membereskan barang-barangnya yang jatuh.

“Tak seluruhnya salahku, kau saja yang tak melihat-lihat!” elak yeoja yang ternyata bernama Krystal.

“Aisssshhhh udah salah masih saja mengelak, baiklah kalau kau tak mau membantuku.” jawab yeoja bernama Amber itu pasrah. “Aku Amber, kau??” lanjut sang yeoja tampan tadi sambil tetap membereskan barangnya.

“Aku sudah minta maaf dan aku tak punya urusan lagi dengan mu, aku pergi dulu.” jawab Krystal dingin seraya berjalan meninggalkan Amber.

 

Amber POV

“Aiisssshhhh… Kenapa gadis itu menyebalkan sekali??? Sudah tau dia yang salah tapi dia kabur begitu saja… Dasar gadis menyebalkan!” runtuk ku sambil mengacak-acak rambutku sendiri. “Hmmm… Tapi dia cantik dan kenapa aku malah jadi penasaran dengannya ya? Hahaha…” ucapku dalam hati sambil senyum-senyum gak jelas. “Baiklah, sudah semuanya… sekarang waktunya masuk ke apartemen baruku!… ehhh, kalung pemberian “dia” kemana?!” ucapku kaget sambil mulai mencarinya. “Arrrrrgggghhhhh! Ini semua gara-gara  gadis ituuuuuu!!!” runtukku sambil tetap mencari kalung itu.

End of Amber POV

 

Krystal POV

“Ya!! Soojungie… Kenapa lama sekali sih? Kita sudah telat nih.” ucap Unnie-ku sambil marah-marah gak jelas.

“Ahhh Maaf Unnie, kau sudah lama menugguku ya?” ucapku cengengesan.

“Sudahlah Sica Baby, ayo cepat kita berangkat!” ujar Yuri unnie yang merupakan kekasih Unnie-ku sambil menarik tangan Unnie-ku ke dalam mobil. Yuri unnie yang menyetir mobilnya dan Jessica unnie duduk di sebelahnya sedangkan aku duduk di bangku belakang dan harus tersiksa melihat pasangan ini bermesraan. (sabar ya Soojungie)   

 “Ehh apa ini? Kalung?” tanyaku dalam hati. Aku membuka kalung berbentuk hati itu yang tersangkut di tasku dan kulihat foto namja yang kutabrak tadi bersama gadis cantik. “Ehhh bagaimana aku mengembalikannya?!” ucapku bingung.

End of Krystal POV

 

Setelah mengantarkan Krystal ke sekolahnya, Yuri dan Jessica pun pergi untuk berangkat ke kampus meraka.

“Dahhhh Soojungie! Belajar  yang bener  ya!” ucap Jessica sambil melambaikan tangan kearah Krystal yang berada di depan gerbang sekolahnya.

Krystal berjalan memasuki sekolahnya dan menuju kelasnya sambil memegang kalung itu dan terus memandanginya.

“Hei, Soojung-ah tunggu aku.” teriak seorang Yeoja  jangkung.

“Ya!! Sulli pabo kau tak perlu berteriak begitu! Kau pikir aku tuli?!” bentaknya pada Yeoja bernama Sulli itu.

“Hahaha… Abisnya tadi aku panggil kamu gak nengok sih makanya aku teriak pake toa masjid sebelah(?).” ucap Sulli dengan tampang Innocent-nya.

 

Sulli POV

Aku berjalan beriringan dengan Krystal menuju kelas kami, dia adalah sahabatku sekaligus orang yang aku suka. Aku lihat dia sedang memegang kalung berbentuk hati dan dia terus memandanginya sedari tadi, aku sangat shock. Apa mungkin itu pemberian pacarnya? Bukankah dia belum punya pacar? Dia tidak pernah bercerita kepadaku! Arrrrrghhhhh!!!” tanpa sadar aku mengacak-acak rambutku sendiri.

Waeyo, Sulli-ah??” tanyanya sambil menepuk pundakku.

“Ehh! Gwenchana…” ucapku singkat.

End of Sulli POV

 

Akhirnya Krystal dan Sulli sampai di kelas dan langsung duduk di tempat duduk mereka yang berada di pojok depan sebelah kanan. Beberapa saat kemudian seorang wanita yang tak lain merupakan guru mereka pun memasuki kelas dan memulai pelajaran pagi itu.

Terlihat Sulli yang sedang khidmat menyimak penjelasan dari guru mereka sedangkan Krystal masih saja memegang kalung itu dan terus menatapnya.

Krystal POV

Aku terus menatap kalung ini. Sebenarnya aku sedang merasa bersalah karena mungkin kalung ini sangat berharga bagi Namja itu. Aku sedang berfikir bagaimana aku bisa mengembalikannya. Aku membuka kalung itu lagi dan  kulihat wajah Namja tampan tadi lagi. Ia sedang tersenyum, sangat manis dan “Deggg!” aku merasa ada yang aneh dengan jantungku karena kini jatungku berdetak tak karuan hanya karena melihat wajah Namja itu. Di sebelah fotonya ada foto seorang yeoja cantik yang pasti adalah kekasihnya.  “Hmmm… pasangan serasi.” batinku. Aku bahkan tidak menyimak apa yang dijelaskan oleh guruku. Aku hanya terus menatap kalung itu.

End of Krystal POV

 

@SM APARTEMENT

Amber POV

Aku merebahkan tubuhku disofa mencoba untuk memejamkan mataku tapi tiba-tiba HP-ku pun berbunyi… Aku pun langsung menekan tombol hijau untuk mengangakat telpon yang ternyata dari Daddy-ku.

Hello Dad?? Ada apa menelponku??.” ucapku datar sambil tiduran di sofa.

“Aishhh… Kau harusnya senang karena Daddy menelponmu. Apa kau sudah sampai di Apartemen baru mu??” ujar daddy-ku dengan nada khawatir.

Come on, Dad. I’m not aLittle Boynow. Jangan perlakukan aku seperti anak kecil lagi Dad.  Ne, aku sudah sampai di Seoul dan aku sedang berada di apartemen baruku.” Jawabku cuek

Oh. Ok ok my good boy. Apa kau suka apartemennya?? Apa motor yang daddy belikan sudah sampai?? Kalau kau butuh sesuatu segera hubungi Daddy. Okey my boy??.” tanya Daddy.

“Aku suka, dan mungkin motornya dalam perjalan dad.” jawab ku datar.

“Oh ya.. Daddy sudah mendaftarkan mu di SM International High School. Selamat menempuh hidup baru disana(?). I’ll miss you my boy.” ujar Daddy dan langsung menutup telponnya.

“Aisshhhh.. Dasar Daddy. Kalo begini sih apa bedanya disini dan di Amerika, aku masih tetap diawasi olehnya??” gumam ku sambil melempar HP-ku ke sofa.

 

-Flashback-

“Sudah daddy bilang tidak ya tidak.” ucap seorang pria baruh baya setengah berteriak.

Come on dad, Please let me go to Korea!” mohon ku kepada daddy sambil berlutut.

“Lagian kau mau apa sih disana?” aku menunduk sebentar dan kemudian menjawab

“Untuk melupakan seseorang dan untuk mencari adikku.” lirih ku

Daddy menyuruhku untuk bangkit, kulihat wajahnya berubah tak seperti tadi lagi. Kini wajah daddy terlihat sedih. Ia menatap nanar ke arahku.

“Baiklah, jika kau memaksa.” Ucapnya lembut

Really dad? Aku janji akan bersikap baik disana dan aku akan sering memberi kabar, jadi daddy tak perlu memberikan pengawal segala dan tak usah mengawasi ku. Aku sudah besar dad.” ujarku

“Tapi dengan satu syarat!” lanjutnya membuat ku sedikit khawatir.

What’s that dad?” Tanya ku sedikit ragu.

“Kau akan sekolah di SM International High School dan daddy mau kau harus belajar yang benar dan mendapatkan nilai yang bagus.”  

“Huftt, baiklah dad. Aku terima syarat ini.” Jawabku pasrah

-End of Flashback-

 

Kali ini aku memasuki kamar ku yang sudah tertata rapih, dan segera aku menuju singgasana ku(?) alias tempat tidurku untuk beristirahat. Aku mencoba merebahkan tubuhku di kasur. Namun, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu.

Tok.. tok.. tok..

“Aissshh.. Ada saja yang mengganggu istirahatku.” gumamku seraya bangkit dari kasur dan berjalan menuju pintu.

Nugu??.” tanya ku datar

Mianhamnida nona, motor anda sudah ada di bawah. Anda bisa melihatnya.” ucap pria separuh baya itu.

Ne, aku akan segera melihatnya.” jawabku sambil membuka pintu apartemenku dan mengikuti pria tadi yang sepertinya anak buah daddy.

Setelah sampai di parkiran apartemen, aku melihat sebuah motor sport merek Ninja berwarna merah (Motor impian author #plak), sepertinya itu motor yang daddy bilang.

“Ini kunci motornya nona.” ucap Pria itu seraya menyerahkan kunci motor itu.

Ne, Khamsahamnida Ahjussi.” jawabku sambil tersenyum dan menerima kunci itu.

“Saya mohon diri nona.” ujarnya sambil membungkuk dan beranjak pergi.

Aku menyalahkan motorku dan keluar dari parkiran.

“Aku bosan, sebaiknya aku berjalan-jalan saja lagi pula dari tadi aku gak bisa istirahat karena ada saja yang menggangu ku.” batinku sambil tetap mengendarai motor ku.

End of Amber’s POV

 

Normal POV

Teeetttttt… Teettttt… (bunyi bel sekolahnya jelek amat ya??)

Bel telah berbunyi menandakan sekolah hari itu telah usai. Para siswa keluar dari kelas masing-masing menuju gerbang sekolah. Terlihat lah Krystal dan Sulli yang berjalan menuju gerbang sekolah seperti yang lainnya.

“Soojung-ah, kau mau langsung pulang ya?.” tanya si yeoja jangkung.

Ne, Wae Sulli-ah?.” jawab yeoja disebelahnya dengan cuek.

“Aku lapar Soojung-ah, temani aku makan ya?.” pinta Sulli dengan tampang memelas.

“Ya!! Sulli-ah, tadi kan pas istirahat kita sudah makan dan sekarang kau bilang kau masih lapar? Perut mu itu terbuat dari apa sih Sulli-ah.” ujar Krystal dengan nada 10 oktaf (#ngarang bgt).

“Hehe, tadi kan tadi sekarang ya sekarang Soojung-ah. Mau ya temani aku makan?.” pinta Sulli lagi dengan tampang yang makin memelas.

Ne, baiklah. Tapi kau yang traktir ya?.” jawab Krystal sambil berjalan mendahului Sulli.

“Ok ok, aku yang traktir.” ujar Sulli sambil menyejajarkan langkahnya dengan Krystal.

Kedua yeoja itu berjalan menuju restoran terdekat karena sepertinya salah satu dari yeoja tersebut kelihatan sangat lapar seperti belum makan 3 hari. Akhirnya mereka tiba di sebuah restoran sederhana.

“Kita duduk disini saja Soojung-ah.” ucap Sulli sambil menarik Krystal ke bangku yang Ia maksud.

Ne, tapi gak usah pake narik-narik segala kalee.” ujar Krystal sambil mengeluarkan icy glare-nya.

“Hehe, mianhe Soojung-ah. Abisnya aku udah lapar banget nih. Kamu mau pesan apa ??.” ucap Sulli sambil melihat buku menu.

“Selamat siang nona-nona. Mau pesan apa?” tanya seorang pelayan restoran itu sambil menyerahkan buku menu.

“Ah.. Aku pesan ini aja pak terus minumnya es jeruk aja.” ucap Sulli kepada pelayan restoran itu sambil menunjuk menu yang tertera di buku menu.

“Emang kau pesan apa sih?.” tanya Krystal penasaran.

“Aku pesan “Mie Ayam Gajah Mungkur”, kau mau juga?.” ujar Sulli sambil menunjuk gambar mie ayam. (emangnya di Korea ada Mie ayam ya??)

“Ah.. Boleh juga tuh, aku mau itu juga terus minumnya jus mangga aja.” ucap Krystal kepada pelayan itu.

Ne, baiklah. Pesanan nona akan segera datang. Silahkan menunggu sebentar.” ujar pelayan itu seraya meninggalkan kedua yeoja itu.

Suasana restoran tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa pengunjung disana termasuk kedua yeoja yang sedang menunggu pesanannya itu. Tiba-tiba pandangan Krystal tertuju pada pintu masuk restoran. Ia melihat seseorang. Seseorang itu menuju ke meja Krystal dan Sulli.

“Ah. Annyeong, kita bertemu lagi nona.” ujar seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Amber yang kini berada di hadapan mereka berdua.

“Kau lagi? Sedang apa kau disini?.” tanya Krystal dingin

“Ishhh, masih saja seperti itu. Bisa kah kau bersikap sedikit lebih manis nona? Pake Tanya lagi ngapain aku disini, ya mau makan lah.” jawab Amber seraya menarik kursi di samping Sulli dan mendudukinya.

Sulli yang gak ngerti apa yang sedang terjadi hanya melongo saja melihat temannya yang sedang ngobrol dengan orang yang tak dikenalnya.

“Aku Amber, kau?.” tanya Amber sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya ke arah Sulli.

“Ah, Aku Sulli, apa kalian sudah saling kenal Amber-ssi?” jawab Sulli sambil menjabat tangan Amber dan memberikan senyuman andalannya.

“Hm, aku bertemu dia tadi pagi tapi aku belum mengetahui namanya.” ujar Amber sambil melirik Krystal.

“Nama ku Krystal. Dan aku minta maaf untuk yang tadi pagi, tadi aku sudah terlambat makanya aku terburu-buru.” akhirnya Krystal bersuara.

“Kalian sudah pesan makanan? Biar aku yang traktir sebagai tanda perkenalan kita.” ujar Amber sambil membolak-balikkan buku menu.

“Gak usah ah, nanti merepotkan mu Amber-ssi.” ucap Sulli bermaksud menolak.

“Udah, Gak apa-apa.” jawab Amber tersenyum.

 

Sulli POV

Kenapa aku merasa sangat mengenalnya? Senyuman itu membuat ku merasa hangat. Aku merasa nyaman berada didekatnya walaupun kami baru pertama kali bertemu. Apa aku pernah mengenalnya? Atau ini hanya perasaanku saja?

“Amber-ssi? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?.” tanya ku tiba-tiba.

“Eh? Kenapa memangnya?” jawab Amber bingung.

“Ah, Gwenchana.” jawab ku singkat.

Benarkah kita tak pernah bertemu sebelumya? Tapi kenapa aku merasa mengenalmu?

End of Sulli POV

 

Akhirnya Amber pun memesan makanan yang sama dengan kedua yeoja itu. Setelah sekian lama menunggu akhirnya pesanaan merekapun datang. Hening… selama acara santap siang itu hanya hening yang terjadi. Mereka sedang menikmati makanan dengan khusyuk.

Setelah mereka selesai menghabiskan makanannya, mereka (atau lebih tepatnya Amber dan Sulli) masih berbincang-bincang sambil sesekali tertawa bersama. Sedangkan Krystal memasang tampang bête karena merasa dicuekin sama temennya.

“Sebenernya siapa yang temennya siapa sih?” gumam Krystal pelan.

“Aku mau pulang.” ujar Krystal seraya bangkit dari tempat duduknya.

“Kenapa buru-buru sekali Soojung-ah?” tanya Sulli

“Aku lelah, mau istirahat.” ujar Krystal dan langsung beranjak meninggalkan mereka berdua.

 

Krystal POV

Apa-apaan sih mereka itu. Kenapa bisa seakrab itu padahal baru pertama kali bertemu. Sampai-sampai aku dicuekin sama si Sulli. Menyebalkan. >,<

Aku berjalan keluar dari restoran dan tiba-tiba.

“Mau ku antar?” ujar seseorang dibelakangku.

Aku menoleh dan yang kulihat adalah namja tampan itu.

Shireo, aku bisa pulang sendiri.” jawab ku datar

“Bukankah kau tinggal di SM Apartemen juga? Kan kita bisa pulang bareng.” tanya-nya yang sekarang berdiri di depanku.

Ne, tapi aku bisa pulang sendiri.” jawab ku ketus.

“Ayolah, pulang bersama ku. Itu motorku parkir disana” tawarnya sambil menarik tanganku.

“Ne, baiklah. Tapi gak usah pake pegang-pegang segala kaleee.” ujar ku ketus sambil memberikan Icy glare ke arahnya.

“Ah, iya maaf.” jawabnya agak gugup.

Akhirnya kami pulang bareng naik motornya.

Selama perjalanan dia hanya diam saja dan fokus mengendarai sepeda motornya. Sampai Akhirnya kami sampai di parkiran apartemen.

Gomawo untuk tumpangannya.” ucap ku seraya turun dari motornya.

Ne, Cheonmaneyo.” jawabnya sambil tersenyum. Senyum yang sangan menawan.

Deggg..

“Kenapa aku deg-degan gini ya?” batinku

“Aku duluan ya.” ujarku seraya pergi meninggalkanya karena aku makin deg-degan dan aku merasakan panas di wajahku.

End of Krystal POV

 

Krystal meninggalkan Amber sendiri di parkiran. Amber masih tidak mengerti apa yang terjadi pada Krystal.

“Kadang dingin, kadang hangat, dan kadang lucu. Gadis yang menarik.” Gumam Amber sambil berjalan memasuki Lift.

.

.

.

.

.

 

TBC

 

Sebelumnya Llama mau minta maaf nih karena baru apdet.. >,<
mohon komennya ne.. ^,^